Daerah

Tanggapi Kebijakan Belajar Daring, di Jatim Diluncurkan IPNU Educare

Rab, 29 Juli 2020 | 13:30 WIB

Tanggapi Kebijakan Belajar Daring, di Jatim Diluncurkan IPNU Educare

Ketua PW IPNU Jatim, Choirul Mubtadiin. (Foto: NU Online)

Surabaya, NU Online
Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur memiliki cara tersendiri dalam merespons kebijakan pemerintah. Yakni terkait belajar dalam jaringan atau daring yang dikenal dengan belajar dari rumah atau BDR selama pandemi Covid-19.

 

Gerakan tersebut yakni ‘IPNU Educare’ yang diluncurkan Selasa (28/7). Prinsipnya, ini adalah gerakan relawan belajar yang secara resmi diluncurkan oleh Ketua PW IPNU Jatim, Choirul Mubtadiin.

 

Disampaikan Mubtadiin bahwa pelajar mengalami dampak dari pandemi. Mereka sudah beberapa bulan tidak bisa belajar di sekolah. 

 

“Beberapa orang tua merasa kesulitan mendampingi belajar,” katanya.

 

Dalam pandangannya, belajar di rumah masih belum efektif dan justru membuat pelajar mengalami stres. Hal itu berdasarkan pada hasil riset yang dilakukan Student Research Center (SRC) IPNU Jatim beberapa bulan lalu.

 

Hasil survei menunjukkan bahwa 95,42% pelajar Jatim setuju dengan pembelajaran di sekolah atau bertatap muka dengan guru. Kemudian 3,33% tidak setuju, dan 1,25% menjawab tidak tahu.

 

“Maka kami berikhtiar untuk membantu dan memfasilitasi belajar dari rumah sehingga proses belajar mengajar tetap bisa efektif,” ungkapnya. 

 

Gerakan IPNU Educare itu diluncurkan secara virtual dalam acara webinar yang bertajuk gotong royong untuk pelajar Indonesia. Narasumber yang dihadirkan adalah Hasan Chabibie selaku plt Kepala Pusdatin Kemendikbud RI. 

 

Dalam pemaparannya, ia mengapresiasi gerakan relawan IPNU Educare tersebut. Karena pandemi ini banyak pelajar terdampak khususnya di Jatim. 

 

“Kita butuh gerakan yang bisa mempertahankan nyala api semangat belajar dan saya rasa IPNU Educare ini hadir untuk menjawab itu dan kami sangat mengapresiasi,” ungkapnya.

 

Sementara itu, koordinator gerakan IPNU Educare, Muhammad Ishomuddin Haidar berharap seluruh kader dan anggota IPNU se-Jatim juga ikut mendukung gerakan ini.

 

Menurutnya, perlu adanya gerakan kolektif untuk mengatasi problematika ini. Semua harus terlibat, gotong royong dan bahu membahu untuk pelajar Indonesia yang terdampak Covid-19. 

 

“Karena hal tersebut bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tapi juga seluruh masyarakat Indonesia termasuk IPNU,” jelasnya.

 

Haidar menambahkan, IPNU Educare ini bertujuan untuk mengadvokasi pelajar. Hal ini sebagai sarana menyampaikan aspirasi pelajar ke intansi atau lembaga pemerintah terkait.

 

“Selain itu, pemberian beasiswa kepada pelajar yang membutuhkan, dan yang terpenting untuk perlindungan dari kekerasan di kalangan pelajar,” tegas pria yang juga Wakil Ketua IPNU Jatim tersebut.

 

Selain advokasi, IPNU Educare juga bertujuan sebagai pendampingan pelajar, memfasilitasi dan konseling pelajar yang melakukan belajar dari rumah dengan melibatkan relawan IPNU Educare. Karena itu, dirinya mengajak kepada organisasi, mahasiswa, pelajar, maupun instansi dan lembaga yang konsen di bidang pendidikan untuk bisa berpartisipasi di IPNU Educare ini.

 

“Dan kita gotong royong untuk pelajar Indonesia,” pungkas Haidar. 

 

Kontributor: Rof Maulana
Editor: Ibnu Nawawi