Daerah

Tanam Pohon di Pesantren, Gusdurian Ajak Masyarakat Sedekah Oksigen

Ahad, 29 Mei 2016 | 11:04 WIB

Way Kanan, NU Online
Sebagai upaya mendorong kemandirian pesantren, Gusdurian Lampung mengajak masyarakat untuk sedekah oksigen. Tempat pertama yang akan mendapat pohon alpukat jenis mentega ialah Pesantren Assiddiqiyah 11 yang berada di Kampung Labuhan Jaya, Kecamatan Gunung Labuhan, Kabupaten Way Kanan asuhan Kiai Imam Murtadlo Sayuthi.

"Saat ini baru terhimpun dana untuk pembelian 35 pohon alpukat setinggi satu meter. Target kami satu pesantren 50 pohon alpukat. Bagi yang berminat sedekah oksigen bisa menghubungi nomor 081540890056, 085367282712, atau 082279005826. Sedekah bisa disalurkan ke rekening BNI 0426013904 atas nama Anisa Yuliani. Seluruh nama donatur akan dipublikasikan demi keterbukaan melalui media massa dan sosial twitter @LPG_9usdurian dan FB BPUN Way Kanan," ujar Ketua Alumni Pesantren Kilat Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (Sanlat BPUN) Way Kanan 2016 Riky Ryan Saputra, di Blambangan Umpu, Ahad (29/5).

“Sedekah” berasal dari akar kata shadaqa yang terdiri dari tiga huruf shad-dal-qaf, berarti sesuatu yang benar atau jujur. Sedekah diartikan mengeluarkan harta di jalan Allah sebagai bukti kejujuran atau kebenaran iman seseorang. Maka Rasulullah menyebut sedekah sebagai burhan (bukti).

"Harga pohon alpukat berdasarkan informasi dari pembudidayanya variatif, namun kami memilih ukuran lumayan dengan harga Rp 50 ribu per batang. Alpukat dipilih untuk ditanam sehubungan mempunyai nilai ekonomi bagus dan mempunyai sejumlah manfaat seperti menurunkan kolesterol, mencegah stroke, melindungi kesehatan mata, sumber vitamin E serta makanan yang baik bagi otak," kata Riky.

Gerakan amal tersebut, kata Riky, diinisiasi penggiat Gusdurian Lampung Gatot Arifianto. Setelah mendampingi pelajar SMA sederajat berasal dari sejumlah sekolah di Kabupaten Way Kanan, Kabupaten Lampung Utara dan Kota Bandar Lampung yang akan memasuki Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur SBMPTN, Gatot selaku Manager BPUN meminta santri BPUN melakukan pengabdian bagi masyarakat dengan gerakan bernilai positif.

"Sedekah oksigen dengan menanam 50 pohon alpukat adalah salah satu usaha menghambat pemanasan global, meningkatkan air tanah, meneduhkan lingkungan hingga menciptakan kemandirian pesantren dan para santri ke depannya. Gerakan sedekah oksigen adalah investasi amal dalam jangka panjang yang maslahat," kata Riky.

Setiap hari manusia membutuhkan 2.000 liter oksigen. Jika dihitung-hitung, manusia harus mengeluarkan Rp7,2 milyar per tahun untuk bisa bernapas.

Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU) periode 1984-1999 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memiliki kepedulian terhadap pelestarian lingkungan karena penting bagi kehidupan dan rakyat. Penegasan itu disampaikan Gus Dur di depan ratusan santri dan undangan yang menghadiri acara penanaman 999 pohon Jati Mas di Pesantren Al-Falakiyah Pagentongan Bogor pada 2007 silam.

"Itulah alasan gerakan amal sedekah oksigen ini dilakukan dan diharapkan bisa berlanjut ke pesantren-pesantren lain yang membutuhkan advokasi penguatan ekonomi," kata alumni SMAN 2 Buay Bahuga itu. (Anisa Yuliani-Zakiroh Mutawakkil/Alhafiz K)