Pringsewu, NU Online
Katib Syuriyab PCNU Kabupaten Pringsewu Munawwir mengingatkan akan pentingnya berzakat, berinfaq atau bershadaqah untuk membersihkan jiwa dan harta yang dimiliki.
"Tidak ada ceritanya orang berzakat bangkrut," tegasnya di depan Jamaah Ngaji Ahad Sore (Jihad Sore) yang memenuhi Aula lantai Dasar Gedung PCNU Kabupaten Pringsewu, Ahad (19/6).
Menurut ustad muda ini, justru orang yang tidak menunaikan zakat mengalami kerugian yang tidak terpikirkan sebelumnya dan kadang tidak masuk akal dalam hitung-hitungan matematika.
Hal ini ia berikan contoh ketika zaman Rasulullah. Diceritakan, ada kebun kurma yang tetap berbuah walaupun di musim kemarau sementara kebun yang lain mengalami gagal panen.
"Setelah diketahui, ternyata pemilik kebun tersebut adalah orang yang selalu berzakat dari hasil panen kurma yang didapat," katanya.
Gus Nawir menyatakan bahwa selain untuk membersihkan harta dan jiwa, zakat akan mendatangkan manfaat untuk memperingan hisab terhadap penggunaan harta yang di miliki. "Sekecil apa pun yang kita miliki akan ada pertanggungjawaban terhadap harta kita," ingatnya
Ia meyakinkan bahwa harta yang dikeluarkan untuk membayar zakat infaq shadaqah yang dikeluarkan tidak akan mengurangi harta yang dimiliki. "Hakikat memberi adalah menerima. Dengan infaq, harta kita tidak akan berkurang malah akan bertambah," katanya.
Jika kita tidak mengeluarkan zakat untuk harta kita didunia, lanjutnya, maka harta tersebut akan dikembalikan dalam bentuk api yang akam menyiksa diri kita sendiri. (Muhammad Faizin/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Inilah Obat bagi Jiwa yang Hampa dan Kering
2
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
3
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
4
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
5
Kontroversi MAN 1 Tegal: Keluarkan Siswi Juara Renang dari Sekolah
6
Ekologi vs Ekstraksi: Beberapa Putusan Munas NU untuk Lindungi Alam
Terkini
Lihat Semua