Daerah

Susahnya Pasar Rakyat di Musim Hujan

NU Online  Ā·  Senin, 18 Februari 2013 | 10:01 WIB

Madiun, NU Online
Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Madiun, Mansyur, mengungkapkan, pihaknya sempat kerepotan menghadapi hujan Ahad (18/2) tadi malam yang mengguyur Lapangan Balerejo, Kecamatan Kebonsari, tempat diberlangsungkannya pasar rakyat NU.<>

Gelaran Pasar Rakyat Indonesia yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama PCNU sampai di wilayah kabupaten Madiun, 16-17 Februari 2013 kemarin. Ini merupakan putaran ke-32 dari 48 pasar rakyat tahap pertama di pulau Jawa.

Konsep pasar rakyat memang diadakan di tempat terbuka, seperti di alun-alun kota atau di lapangan sehingga sangat mungkin terganggu jika terjadi hujan. Meski terdapat tenda-tenda, namun hujan bisa mengganggu akses jalan dari satu stand ke stand lain. Belum lagi jika lokasi utama becek oleh air hujan.

ā€œKami mengusulkan, lebih baik pasar rakyat tidak diselenggarakan di musim hujan jadi kemeriahan pasar rakyat tidak terganggu. Tadi malam kami sempat kerepotan, apalagi tenda yang dipakai pembukaan sudah dibongkar, panitia dari PBNU minta tenda dibongkar karena menghalangi shooting,ā€ kata Mansyur kepada NU Online, Senin (18/2).

Namun, terkait waktu pelaksanaan pasar Rakyat di Madiun, Bupati Muhtarom sebelumnya justru mengatakan, jadwal pelaksanaan pasar rakyat di Madiun ini sangat pas.

ā€œTiming pasar rakyat sangat pas, karena saat ini masyarakat sudah tidak ada kegiatan yang dihasilkan cuma menunggu panen,ā€ katanya saat membuka pasar rakyat, Sabtu (16/2) kemarin.

Sebagai evaluasi, Mansyur mengatakan, persiapan pasar rakyat untuk daerah juga butuh waktu yang agak panjang untuk persiapan teknis.

ā€œPaling tidak butuh waktu 2-3 bulan agar daerah bisa mengontak para pengusaha, sehingga mereka bisa masuk. Kemarin persiapan mendadak cuma 2 minggu,ā€ kata Mansyur yang juga panitia lokal pasar rakyat Madiun.

Namun secara umum, menurut Mansyur, pasar rakyat Madiun sudah berjalan lancar. Pemerintah setempat juga cukup antusias dengan kegiatan ini. Bupati Madiun Muhtarom sendiri membuka secara resmi pasar rakyat di Lapangan Balerejo, Kebonsari.

ā€œKita juga ada tambahan sepuluh stand dari pemerintah kabupaten Madiun, cukup ramai. Stand MWCNU Kebonsari juga ramai. Dangdutnya juga ramai, karena ini bukan dangdutan biasa, tapi dangdut NU,ā€ pungkasnya.



Redaktur Ā  Ā : A. Khoirul Anam
Kontributor: Ahmad Rofiq