Daerah

Surakarta Kehilangan Sosok Pengajar Rendah Hati

NU Online  ·  Ahad, 10 April 2016 | 20:01 WIB

Solo, NU Online
Suasana haru menyelimuti pemakaman tokoh NU Surakarta, KH Abdul Wahab Shiddiq, di Makam Ulama, Makam Haji Pajang Solo, Ahad (10/4). Beberapa tokoh dari berbagai kalangan terlihat hadir dalam kesempatan itu.

Selain menjadi Ketua STAINU (kini UNU) Surakarta pada periode 1994-2000, semasa hidupnya Kiai Wahab tercatat aktif di PCNU dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Surakarta.

Salah satu murid Kiai Wahab di Pesantren Al-Muayyad Mangkuyudan, KH M Dian Nafi’ (Gus Dian) menuturkan sosok gurunya sebagai seorang yang istiqomah.

“Beliau istiqamah mengajar Qawaidul Fiqhiyah di Al-Muayyad dan STAINU Surakarta, menjadi takmir di Masjid Al-Fatih Kepatihan, serta mendampingi KH Umar Abdul Mannan sampai wafat beliau,” ungkap Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah itu.

Selain itu, lanjut Gus Dian, Kiai Wahab juga dikenal sebagai seorang yang sederhana dan rendah hati. “Meskipun sudah memiliki mobil bagus dan belasan kios di Pasar Klewer, beliau tetap mengendarai sepeda angin ke Mangkuyudan dan STAINU,” ujar dia.

Kiai Wahab yang pernah berguru kepada KH Ali Maksum Krapyak, wafat di usia 83 tahun karena sakit, Sabtu (8/4) sekitar pukul 09.05 WIB. Almarhum meninggalkan seorang istri, enam anak dan 22 cucu. (Ajie Najmuddin/Zunus)