Daerah

Sosok KH Abdullah Schol yang Selalu Menarik Dikenang

Rab, 8 Mei 2019 | 03:00 WIB

Sosok KH Abdullah Schol yang Selalu Menarik Dikenang

Almaghfurlah KH Abdullah Schol.

Bangkalan, NU Online
Warga Jawa Timur pada umumnya telah mengenal kiai kenamaan, KH Abdullah Schol. Apalagi orang Bangkalan di pulau Madura, serta warga Nahdlatul Ulama akan terus mengenangnya lantaran tidak semata sebagai putra kiai kenamaan, juga khidmatnya kepada jamaah dan jamiyah.

Selasa (7/5) petang di halaman Pondok Pesantren Syaichona Cholil Bangkalan, Jawa Timur digelar haul ke-11 KH Abdullah Schol. Sejumlah tokoh termasuk Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Miftachul Akhyar turut hadir.

“Masyarakat mengenalnya sebagai cicit Syaichona Cholil yaitu ulama kenamaan yang menjadi tokoh sentral di balik berdirinya Nahdlatul Ulama,” kata KH Abdul Wahid. Demikian pula, yang tidak dapat dipisahkan adalah bahwa sosok KH Abdullah Schol memiliki kedalaman ilmu dan kiprah juangnya di jamiyah, lanjutnya.

KH Abdul Wahid yang kerap bersama KH Abdullah Schol saat muda, mengemukakan kiprah almarhum ketika mengawal NU di Bangkalan.

“Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Bangkalan pernah mengalami masa vakum yang cukup lama, yakni tahun 90-an,” kata Kiai Wahid, sapaan akrabnya.

Menurutnya, saat itu dengan dibantu sebagian kecil kiai dan tokoh lokal setempat, Kiai Abdullah turun gunung demi menggerakkan kembali kepengurusan yang ada. “Bahkan saat beliau wafat yakni tahun 2008 masih menjabat sebagai Rais PCNU Bangkalan,” ungkapnya.

Dalam pandangannya, pribadi Kiai Abdullah dikenal sebagai ulama yang memiliki kedalaman ilmu agama. “Prestasi keilmuan ini diraih sejak mondok di Pesantren Sidogiri, Pasuruan,” jelasnya.

Yang juga menjadi pembeda dengan ulama lain adalah kepeduliannya dalam melahirkan tokoh berpengaruh di daerah. “Bagi para kiai di Bangkalan, Kiai Abdullah termasuk sosok yang gemar memberdayakan potensi sehingga banyak kiai yang biasa menjadi luar biasa karena sentuhan dan bimbingan beliau,” tandasnya.

Hadir pada acara haul tersebut antara lain KH Mas Abdul Aadzim Cholili (Wakil Rais PWNU Jatim), Habib Ubaidillah al-Idrus, dan Raden KH Abd Latif Amin selaku Bupati Bangkalan. Termasuk PCNU se-Bangkalan beserta badan otonom dan lembaga. (Ibnu Nawawi)