Daerah

SMK NU Kunduran Buka Tiga Bidang Studi

NU Online  ·  Kamis, 24 Maret 2011 | 02:13 WIB

Blora, NU Online
Keberadaan SMK NU Kunduran Blora nampaknya makin mendapat tempat di hati masyarakat. Terbukti, dari tahun ke tahun, jumlah siswanya terus meningkat. Mereka datang dari dua kabupaten di Jawa Tengah, yakni Blora dan Grobogan. Karena itu, sejumlah jurusan baru pun dibuka guna menjawab kebutuhan masyarakat.

Kepala SMK NU Kunduran, Drs Mohadi Said mengungkapkan, sekolah yang dipimpinnya saat ini memiliki tiga jurusan. Pertama, bidang studi keahlian bisnis dan manajemen dengan program study keahlian administrasi dan kompetensi keahliannya adalah administrasi perkantoran. Kedua, bidang studi keahlian teknologi dan rekayasa dengan program study keahlian tehnik otomotif dan kompetensi keahliannya adalah tehnik sepeda motor. Ketiga, bidang studi keahlian teknologi informasi dan komunikasi dengan program study keahliannya tehnik komputer dan informatika dan kompetensi keahliannya adalah teknik komputer dan jaringan.<>

“SMK NU Kunduran beralamat di komplek Ponpes Al-Huda, dan saat ini sudah terakreditasi,” ujar Mohadi, yang juga mahasiswa pascasarjana Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta kepada kontributor NU Online Sholihin Hasan di Blora, Rabu (23/3).

Menurutnya, jumlah siswa yang belajar di SMK NU Kunduran tahun ini mencapai 423 siswa. Dengan rincian bidang keahlian bisnis dan manajemen ada 268 siswa dan bidang teknologi dan rekayasa ada 117 siswa. Sementara untuk bidang keahlian informasi dan komunikasi baru 38 siswa.  “Bidang keahlian informasi dan komunikasi ini baru dibuka tahun lalu,” katanya.

Dikatakan, bangunan SMK NU menempati tanah seluas 4.574,9 meter persegi. Seiring dengan meningkatnya jumlah siswa, maka perluasan bangunan menjadi keniscayaan. Sedangkan untuk tempat praktiknya, SMK NU telah mendirikan LPK Ma’arif.

Mohadi menambahkan, sekolahnya mengusung visi mencetak generasi yang cerdas, cakap, terampil, berakhlak mulia dan berjiwa mandiri. Sedangkan misinya adalah mengembangkan kecerdasan dan potensi siswa, mengembangkan pembelajaran yang berbasis teknologi, membangun moral dan etika siswa, mengembangkan ketrampilan siswa untuk menghadapi dunia kerja, serta mengembangkan jiwa kemandirian siswa.

“SMK NU berusaha membekali siswa dengan ketrampilan kerja secara maksimal. Saat ini, siswa yang tulus banyak diterima kerja di sejumlah perusahaan di kota-kota besar. Sebagian mereka juga ada yang melanjutkan kuliah,” tandasnya. (sol)