Siswa-siswi Sekolah Ta’miriyah Surabaya Sisihkan Uang untuk Muktamar NU
NU Online · Rabu, 26 Februari 2020 | 09:00 WIB

Beberapa siswa siswi Kelompok Bermain (KB) Lembaga Pendidikan Ta'miriyah Kota Surabaya tengah memasukan uang ke Kotak Koin Muktamar, Rabu (26/2). (Foto : NU Care LAZiSNU Kota Surabaya)
Abdul Rahman Ahdori
Kontributor
Penggalangan Koin Muktamar dilakukan di Halaman Lembaga Pendidikan Sekolah Ta'miriyah Kota Surabaya, Jawa Timur Rabu (26/2) pagi. Para siswa dan siswi terlihat antusias menyambut imbauan dewan perihal penggalangan Koin Muktamar. Sambil melantunkan lagu Kebangsaan Indonesia Raya serta mars Syubbanul Wathan para siswa memasukan uang ke Kotak Koin Muktamar secara bergantian.
Sekretaris PCNU Kota Surabaya Mochammad Hamzah mengatakan Koin Muktamar melanjutkan semangat kemandirian organisasi untuk menyongsong satu abad kelahiran NU.
Menurut dia, kelahiran NU tidak dapat dipisahkan pula dari para kiai pendiri Ta'miriyah. Karena itu pula, NU Care-LAZISNU melakukan roadshow Koin Muktamar ke sekolah-sekolah.
“Koin Muktamar memberikan aspirasi sebesar-besarnya kepada Ta'miriyah. Karena ini organisasi terstruktur, jadi seluruh elemen NU bergerak dari bawah turut mensukseskan Muktamar,” katanya.
Di tempat yang sama, Ketua Umum Yayasan Ta'mirul Masjid Agung Kemayoran Surabaya Mochammad Nashir menjelaskan, keterlibatan pihak sekolah merupakan upaya Nahdliyin mendukung muktamar.
“Sangat positif karena Muktamar NU akan menentukan masa depan umat di masa yang akan datang,” tuturnya.
Kemerdekaan Indonesia, lanjutnya, tak bisa lepas dari peran Nahdlatul Ulama. Terutama pengaruh luar biasa figur pendiri NU KH Hasyim Asy'ari.
"Tanpa Mbah Hasyim Asy'ari dan tokoh dzurriyahnya, bangsa Indonesia tidak akan sebaik ini," tuturnya di sela kunjungan Kirab Koin Muktamar NU di Kompleks Sekolah Ta'miriyah Surabaya.
Editor: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Suami Alami Lemah Syahwat, Apa Hak Istri dalam Islam? Ini Penjelasan Fiqih Lengkapnya
2
Rais 'Aam PBNU Ajak Pengurus Mewarisi Dakwah Wali Songo yang Santun dan Menyejukkan
3
Gus Yahya: Warga NU Harus Teguh pada Mazhab Aswaja, Tak Boleh Buat Mazhab Sendiri
4
Kisah Levina, Jamaah Haji Termuda Pengganti Sang Ibunda yang Telah Berpulang
5
Guru Besar Ushul Fiqih UIN Raden Intan Ungkap Nilai-Nilai Pancasila dalam Tahlilan
6
Refleksi Hari Buku Nasional 2025: Meneguhkan Tradisi Literasi Pesantren
Terkini
Lihat Semua