Lamongan, NU Online
Mencoblos dan mencontreng adalah hal yang biasa dalam pemilu. Ada yang tidak biasa diterapkan oleh MA Matholi’ul Anwar Simo. Lembaga pendidikan yang didirikan di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU dan beralamatkan di Simo Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan ini melakukan pemilu raya dengan sistem E-Voting<> atau pemilihan langsung dengan sistem elektronikdalam rangka memilih Ketua dan Wakil Ketua OSIS, IPNU-IPPNU, dan Dewan Ambalan Pramuka.
Yang luar biasa, program aplikasi E-Voting disiapkan dan dibuat sendiri oleh Siswa Unggulan IPA Program Teknologi Informatika yang bekerja sama dengan PIKTI-ITS Surabaya. Program ini dibuat dengan menggunakan platform VB.NET dengan database Microsoft Access.
Sistem pemilu ini dinilai lebih efisien dibanding dengan pemilihan langsung dengan cara manual. Untuk proses pemilihan dengan jumlah hak pilih 1422 dengan model tiga pemilihan yakni pemilihan OSIS, IPNU-IPPNU, dan Pramuka hanya membutuhkan waktu 90 menit. Pemilihan yang berlangsung 2 Oktober lalu ini dimulai pukul 09.00 itu selesai pukul 10.30. “Lebih cepat dan lebih hemat,” tegas Waka Kesiswaan MA Matholi’ul Anwar Simo, Ahmad Fauzan.
Proses pelaksaan E-Voting ini terbilang mudah dan sederhana. Setiap siswa yang datang ke bilik suara tinggal memasukkan nomor induk siswa sesuai dengan gendernya. Jika cocok, maka akan terlihat gambar calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS, dan IPNU-IPPNU di dalam komputer. “Setiap siswa diberi kartu panggilan yang berisi nomor induk dan gender (jenis kelamin)”. kata salah satu panitia, Mudzakir.
Dalam E-Voting ini, ada sepuluh bilik suara. Setiap bilik ada satu komputer, dan setiap komputer yang ada di dalam bilik itu, terhubung ke satu komputer yang menjadi server, yang dihubungkan dengan menggunakan jaringan LAN (Lokal Area Netwrork),” ujar Fachri (Siswa Kelas XI.3 yang menjadi Ketua tim pembuat Aplikasi E-Voting).
Meskipun pagi itu di MA Matholi’ul Anwar Simo terkesan tidak ada aktifitas belajar-mengajar, tapi justru di sinilah proses pembelajaran aktif-implemetatif telah terjadi. Siswa diajak mengimplementasikan materi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, tentang demokrasi. Ini juga sebagian dari latihan menyuarakan hak suara tanpa didasarkan pada tendensi apapun, terutama money politic. Inilah gambaran pemilu yang baik dan benar yang seharusnya dipraktikkan oleh semua warga negara. Pemilu tanpa money politic dan hanya berdasar pada hati nurani. (Ahmad Ubaidillah/Anam)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
5
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
6
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
Terkini
Lihat Semua