Daerah

Siswa Sekolah Ma'arif NU Brebes Ukir Prestasi di Tengah Keterbatasan

NU Online  ·  Selasa, 24 April 2018 | 14:30 WIB

Brebes, NU Online
Banyak orang beranggapan hanya dengan fasilitas yang memadai, seseorang bisa menggapai prestasi yang gemilang. Namun anggapan ini tidak berlaku bagi siswa SMA Walisongo, sekolah yang bernaung di Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU Ketanggungan Kabupaten Brebes Awaliatus Solihah. 

Terbukti, dia yang terlahir dari keluarga tidak mampu ternyata menjadi satu-satunya siswa SMA di Kabupaten Brebes yang bisa berlaga di olimpiade Sains bidang Biologi tingkat Jawa Tengah 2018. 

Adalah Awaliatus Solihah, mampu menorehkan prestasi tingkat Jawa Tengah dengan menjadi duta Olympiade Sains Biologi Kabupaten Brebes.

Alhamdulillah, tak disangka saya bisa mewakili Kabupaten Brebes di Olympiade Sains untuk bidang biologi,” tutur dara kelahiran Brebes, 17 Desember 2002 saat dihubungi NU Online di ruang Kepala Sekolah, Selasa (24/4).

Awalia, demikian sapaan akrabnya, mengaku senang belajar biologi karena rumit dan berhubungan dengan alam sekitar serta tubuh manusia. Dengan mengenal dunia kita sendiri maka akan lebih bijak dalam mensikapi diri dan alam sekitarnya. 

Di kelas X MIPA, dia selalu mendapat nilai terbaik sehingga guru Biologinya mengirim ke lomba di tingkat Kabupaten dengan hasil menjadi yang terbaik pula.

“Kita saling membutuhkan, tubuh dan alam sekitar harus kita kenal dan kasih sayangi,” ujar anak pasangan Imam Fahrurozi (buruh serabutan) – Tursinah (pedagang asongan).

Dengan mempelajari biologi juga, lanjut Awalia, dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Allah SWT. Contoh kecil, tubuh manusia terdiri dari berbagai rangkaian otot yang sangat rumit dan memiliki fungsi masing-masing. 

“Betapa kuasanya Allah SWT menciptakan mahluk yang sangat rumit,” ungkap gadis yang bercita cita ingin menjadi guru. 

Di rumahnya Desa Kubangjati Rt 02 Rw IV, Ketanggungan, Awalia, rajin membantu orang tuanya selepas pulang sekolah. Namun untuk malam hari dia tekun belajar dengan tidak melupakan sembahyang ngaji dan belajar hadrah di kampungnya. 

Kepala SMA Walisongo Ketanggungan Ahmad Amin, mengaku bangga dengan prestasi siswanya yang mampu mengharumkan sekolahnya. Meski sekolah swasta, tetapi bisa menjadi yang terbaik dalam bidang akademik yang ditorehkan Awalia. 

Bahkan ketika pembekalan di tingkat eks Karesidenan hingga berlomba di tingkat Provinsi Jawa 16-18 April di Semarang seminggu lalu Ahmad Amin terus melakukan pendampingan. 

“Sebagai penghargaan dan support, sekolah bertanggungjawab melakukan pendampingan,” ujar Amin yang mendampingi wawancara.

Hingga kini, pengumuman di tingkat provinsi belum diterima. Mudah-mudahan bisa menjadi yang terbaik dan bisa mewakili Jawa Tengah di tingkat Nasional. 

Amin berjanji akan memberikan reward kepada Awalia dan juga guru pembinanya yang telah turut mensukseskannya. 

“Saya berprinsip, kalau warga sekolah mampu mengharumkan nama sekolah dengan prestasi tentu akan kami beri reward sesuai kesepakatan pihak yayasan juga,” tuturnya.

Sekolah di bawah naungan MWC NU Ketanggungan Brebes ini, lanjut Amin, sengaja mempertahankan sebagai SMA tidak seperti sekolah sekolah lain yang mengubah menjadi SMK. Meskipun SMA, tetapi banyak siswa yang lulus langsung mendapatkan pekerjaan di luar negeri seperti Malaysia. (Wasdiun/Muiz)