Sisi Lain Forum Bahtsul Masail yang Patut Diteladani
NU Online · Rabu, 2 Desember 2020 | 11:45 WIB
A. Syamsul Arifin
Kontributor
Jombang, NU Online
Forum bahtsul masail di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur rutin digelar dalam tiga bulan sekali. Kegiatan ini menjadi bagian dari program kerja Pengurus Cabang (PC) Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) yang diputuskan dalam Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab).
Forum musyawarah ini tidak sekadar sebagai mekanisme penetapan hukum dari suatu masalah atau isu yang sedang berkembang, tetapi ada sisi lain yang justru menjadi sebuah teladan dalam kehidupan sehari-hari, yakni sikap tawaduk dan demokrasi.
Sikap tawaduk yang dimaksud tercermin saat semua peserta forum patuh kepada keputusan hukum yang disampaikan mushahih (pengesah) setelah melewati berbagai argumentasi. Keputusan hukum tersebut tentu berdasarkan illat atau alasan yang dianggap paling rasional dan kuat.
"Indahnya bahtsul masail begitu pandangan-pandangan mushahih sudah disepakati dan dibacakan surat Al-Fatihah sebagai tanda selesainya pembahasan, para mubahits (pembahas) yang awalnya berdebat sengit dengan sendirinya secara tawaduk merelakan pendapatnya untuk tidak dipaksakan untuk diterima," kata Wakil Ketua PCNU Jombang, Kiai Amirul Arifin, Rabu (2/12).
Perdebatan-perdebatan dalam bahtsul masail seringkali terjadi. Hal ini sangat wajar karena banyaknya pandangan yang beragam muncul dari para peserta forum dalam melihat problematika yang terjadi. Ditambah lagi pandangan tersebut dinilai cukup berdasar sesuai temuannya di dalam kitab-kitab klasik.
"Toleransi berpendapat sangat dijunjung tinggi di forum ini. Dan tunduk dalam keputusannya pun dipegang teguh dalam forum ini. Kami santri, terbiasa dengan perbedaan, tetapi kami santri, terbiasa memegang konsistensi hasil keputusan," jelasnya.
Menurutnya, demikian itu juga adalah gambaran dari sikap berdemokrasi yang sesungguhnya dan patut diteladani. Semua peserta diberikan keleluasaan dalam berpendapat, tetapi keputusan tidak didasarkan pada pandangan secara personal dan atau kelompok tertentu. Keputusan muncul atas kesepakatan forum melalui proses yang panjang.
"Nuansa demokratis terjaga dengan indahnya, kebebasan berpendapat terjadi di forum tersebut, namun menjunjung tinggi hasil keputusan yang telah di-fatihah-i mushahih adalah sebuah konsekuensi, dan itu terbungkus dalam akhlak adab yang mulia. Itulah ajaran kiai dan guru-guru kami," tuturnya.
Sebagai informasi, hasil bahtsul masail di setiap pertemuan biasanya disosialisasikan oleh PCNU Jombang melalui beragam pertemuan. Di antaranya seperti pertemuan Lailatul Ijtima yang melibatkan pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU). Di samping itu diunggah di website milik PCNU, jombang.nu.or.id agar masyarakat luas mudah membacanya.
Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua