Daerah

Setelah Kendal, Pelajar Pemalang Belajar Jurnalisme Damai

Ahad, 18 November 2018 | 14:45 WIB

Setelah Kendal, Pelajar Pemalang Belajar Jurnalisme Damai

Pelatihan jurnalisme damai di Pemalang, Sabtu (17/11)

Pemalang, NU Online
Para pelajar se-Kabupaten Pemalang mengikuti pelatihan jurnalisme damai bertema Pelajar Pemalang Andal Berberita. Kegiatan berlangsing di Aula Gedung MWCNU Comal, Sabtu (17/18). Kegiatan diinisiasi Mataair Foundation, madding.id bekerjasama dengan MWCNU Comal, Pemalang. 

Muhammad Abdul Idris selaku direktur MataAir Foundation dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini bertujuan memberikan literasi media kepada para pelajar. "Di era sekarang ini para pelajar perlu dibekali dengan literasi media. Kemampuan memilih dan memilah informasi yang tersebar di media. Jangan sampai para pelajar ini justru menjadi penyebar hoaks atau bahkan korban hoaks," ujarnya. 

Indris melanjutkan para pelajar harus mulai dikenalkan dengan Peace Jurnalism for Student, sebuah gerakan jurnalisme yang mengajak pelajar memproduksi konten atau berita positif yang mengarah pada penguatan persatuan dan persaudaraan.

"Sebagian pelajar kan sudah bermedia sosial. Itu seharusnya diarahkan untuk membuat konten-konten positif,” bebernya.

Senada dengan Idris, Ginda Sutanto, direktur mading.id berharap para pelajar punya kemampuan untuk menyaring informasi yang tersebar begitu bebasnya.

"Kemajuan teknologi informasi terutama dengan keberadaan media sosial membuat gelombang informasi begitu muda tersebar ke masyarakat. Tidak peduli informasi itu baik atau tidak. Oleh karena itu, penting memberikan wawasan kepada para pelajar cara menyaring informasi,"  katanya.

Lebih lanjut, Ginda Sutanto mengatakan tak kalah penting produksi konten positif. "Keberadaan media sosial membuat siapa pun bisa membuat ataupun menyebar informasi tak terkeculai pelajar. Untuk itu para pelajar perlu dibekali cara-cara memproduksi konten yang positif,” ujarnya.

Ginda juga mengatakan bahwa hampir sebagian besar para pelajar mampu mengakses berbagai informasi melalui media sosial maupun website. Jika tidak dibekali dengan kemampuan menyaring informasi serta memproduksi informasi dikhawatirkan justru para pelajar menjadi penyebar hoaks.

Pelatihan jurnalistik ini juga mengundang kontributor MNC Group, Suryono Soekarno. Dalam paparannya Soekarno menekankan pada pentingnya kemampauan pelajar dalam memproduksi konten.

"Saat ini siapa pun bisa memproduksi informasi dan menyebarkannya, tidak hanya wartawan. Maka para pelajar harus punya wawasan konten-koten yang boleh dan layak untuk diproduksi dan disebar,” paparnya.

Soekarno  juga membekali peserta dengan teknik-teknik menulis berita sesuai dengan kaidah jurnalistik.

Perlu diketahu acara yang sama sebelumnya di laksanakan di Kendal bekerja sama dengan PC IPPNU Kendal dan dihadiri kurang lebih 500 pelajar se-Kabupaten Kendal. Acara ini juga mengundang wartawan Jateng Post, Adye Viant. Ini merupakan bagian dari usaha Mataair Foundation mensosialisasikan pentingnya Peace Journalism for Student kepada pelajar. (Khotim/Kendi Setiawan)