Daerah

Semarak Rajaban di Kampung Kranji

NU Online  ·  Senin, 27 Mei 2013 | 23:02 WIB

Pekalongan, NU Online
Rajaban adalah istilah lain peringatan peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Hampir setiap daerah memiliki tradisi yang mungkin berbeda istilah atau cara perayaannya.<>

Namun sejatinya semua memiliki esensi yang sama, yakni sebuah pengingat peristiwa agung, tatkala Nabi saw melakukan perjalanan dari Makah ke Palestina (isra’), kemudian naik (mi’raj) hingga ke Sidratul Muntaha untuk bertemu Rabb-nya.

Tak terkecuali kegiatan Rajaban yang diselenggarakan oleh masyarakat di Kampung Kranji Kab. Pekalongan, Kamis kemarin (23/5). Rajaban menjadi sebuah momentum acara bersama mulai dari remaja, ibu-ibu hingga para sesepuh kampung turut menyemarakkan acara tersebut.

Semarak acara sebetulnya sudah tampak sejak hari-hari sebelumnya, dimana para remaja yang tergabung dalam IPNU-IPPNU membuka bazar. Selain mereka yang berjualan aneka makanan dan minuman, para pedagang dari luar juga turut ngalap berkah dari acara tersebut. Bermacam-macam pedagang tumpah-ruah di dekat kompleks Masjid Jami’ Kranji.

Rabu (22/5), para remaja putri dari IPPNU, dan Fatayat serta siswa-siswi dari Madrasah Diniyah Nurul Anam berbondong-bondong datang ke kompleks makam. Di sana mereka mengadakan yasinan dan tahlilan sampai menjelang Maghrib. Malam harinya, diadakan lagi yasinan dan tahlilan untuk umum. selesai itu, acara dilanjutkan dengan khataman Al-Qur'an 30 juz bil ghaib.

Puncak acara peringatan Rajaban di Kampung Kranji, yakni acara peringatan Isra’ Mi’raj dan Haul Mbah Nurul Anam serta para Sesepuh Kampung Kranji diselenggarakan Kamis (23/5) lalu di kompleks pemakaman Kampung Kranji Kedungwuni Kabupaten Pekalongan. Acara tersebut dihadiri ribuan jamaah yang datang dari berbagai daerah.

Salah satu peziarah, Mustofa, menuturkan dirinya bersama rombongan dari Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang selalu menghadiri Khaul Ulama Nurul Anam setiap tahunnya.

”Kehadiran kami dalam acara tersebut diantaranya adalah ngalap berkah. Selain itu juga agar dapat meneladani ulama Nurul Anam semasa hidupnya,” ujar warga Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang tersebut.

Hal itu juga dibenarkan H. Subhan dari Cirebon Jawa Barat. Meski bersama rombongan kecil, pihaknya terus mengikuti acara Khaul Ulama Nurul Anam setiap tahunnya. “Selain sebagai pencerahan, kami juga ingin ngalap berkah,” ungkapnya. (Ajie Najmuddin/Red: Anam)