Daerah

Selamat Jalan Kiai Mustofa

NU Online  ·  Selasa, 7 Agustus 2018 | 09:00 WIB

Selamat Jalan Kiai Mustofa

Jenazah Kiai Mustofa usai dishaatkan di Masjid Al-Husain

Pekalongan, NU Online
Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan selama dua periode di tahun 2002-2007 dan 2007-2012, KH Mustofa Bakri bin Andul Qodir, Senin (6/8) jam 14.30 wib meninggal dunia dalam usia 88 tahun.

Ungkapan bela sungkawa terus mengalir dari berbagai pihak sejak Kiai Mustofa dikabarkan wafat oleh putra sulungnya H Subhan Mustofa, termasuk dari Ketua PCNU Kota Pekalongan H Muhtarom. Bahkan rumahnya di Jenggot Gang V sejak kemarin terus didatangi pentakziyah dari berbagai kalangan, sekedar ucapkan bela sungkawa hingga baca Yasin dan Tahlil.

"Inâlillâhi wa innâ ilaihi râji'ûn, sampun tilar dunya KH Musthofa Bakri bin H Abdul Qadir dalam usia -+88 tahun, mohon hadiah fatihah kagem Almarhum," tulis Muhtaron dalam pesan whatsApp.

Saat jenazah diberangkatkan dari rumah duka menuju Masjid Jami' Al-Husain Jenggot, Pekalongan Selatan, Selasa (7/8) Jam 12.30 wib, ribuan pentakziyah tak kuasa menahan kesedihan yang mendalam. Sambil mengucapkan kalimat tahlil mereka bersesunggukan, ribuan umat islam mengantar Kiai Mustofa menuju masjid sekitar 300 meter dari rumah kediaman di Jenggot Gang 5 Pekalongan Selatan.

Menurut penuturan putra bungsu Kiai Mustofa, dirinya mendapat wasiat agar Kiai Mustofa dikubur samping Masjid Al-Husain tempat putranya yang wafat terlebih dahulu tahun 1970 dimakamkan.

KH Mustofa Bakri dilahirkan di Pekalongan pada tanggal 9 Desember 1930 M, bertepatan dengan diadakannya Muktamar NU di Kota Pekalongan, selain aktif di PCNU, juga aktif di majelis pengajian Ihya Ulumuddin Selasa malam di Kanzus Sholawat Pekalongan.

Menurut Ketua PCNU Kota Pekalongan H Muhtarom. Semasa beliau menjadi Rais PCNU, tidak pernah absen dalam kegiatan NU, baik di tingkat ranting sampai di pengurus Cabang NU Kota Pekalongan. 

Dalam kesehariannya, Kiai Mustofa juga tidak lepas dari santri. Karena di rumah beliau juga menjadi pengasuh Majelis Ta'lim dan TPQ Raudlatul Furqan yang rutin membaca kitab dan Istiqamah mengajarkan Al-Qur'an setiap sore hari. 

Bahkan beliau termasuk Kiai yang sangat produktif dengan banyak karyanya yang ditulis di PCNU Kota Pekalongan, mulai amalaiyah NU hingga problematika hukum Islam banyak yang sudah ditulis dan cetak untuk kalangan sendiri.

Selamat jalan kiai, semoga damai di surgamu bersama para santri-santri Mbah Hasyim Asy'ari dan pejuang Nahdlatul Ulama yang telah mendahului. (Muiz)