Daerah

Selain Pandai, Pelajar Harus Berakhlak Baik

NU Online  ·  Rabu, 12 November 2014 | 16:07 WIB

Jepara, NU Online
Kepala Kemenag Jepara H Muhdi mengimbau pelajar supaya selain pandai, tapi juga berakhlak mulia. Pandai dengan belajar sementara akhlakul perlu dibiasakan. Witing tresno jalaran soko kulino.
<>
“Berbuat baik bisa dilakukan karena kebiasaan. Semisal shalat jamaah bisa menjadi kebiasaan baik karena dibiasakan,” terangnya pada seminar bertajuk “Peran Pelajar sebagai Barometer Akhlak Bangsa” dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda dan pahlawan PC IPNU-IPPNU kabupaten Jepara menggelar di aula Gedung NU Jepara lantai 2, Senin (10/11) pagi.

Lelaki asal Boyolali ini menambahkan menjadi pemuda jangan sampai mudah terkena arus apalagi yang negatif.

Pembicara lain, Mustaqim Umar melanjutkan usia remaja 17-19 saat ini di Indonesia dengan jumlah terbanyak. Dengan begitu, menurut dia, masa depan bangsa tergantung pemudanya. “Jika akhlak pemudanya memble bangsa menjadi memble. Sebaliknya jika akhlak pemudanya baik bangsa menjadi baik pula,” terang Pak Mek, sapaan akrabnya.

Sebab itu, pegiat Kelompok Studi Sastra Jepara (KSSJ) ini mengimbau pelajar terus giat belajar. Pelajar NU yang mengagumi Gus Dur jangan hanya melihat di usia tuanya. “Tetapi Gus Dur saat masih remaja apa yang dilakukannya?” tanyanya pada peserta yang hadir.

Disamping giat belajar, pemuda kudu meneguhkan idealisme dan religiusitasnya. “Juga perlu belajar dari tokoh-tokoh berpengaruh di dunia,” sebutnya.

Dalam sebuah buku berisi tokoh berpengaruh di dunia menyebut Nabi Muhammad maka pelajar NU wajib mengakui. “Di Indonesia ada Bung Karno yang meneguhkan semangat keindonesiaan. Pelajar juga harus dari beliau,” imbuh Mustaqim.

Jokowi, ungkapnya juga bisa dijadikan panutan. Menurutnya presiden RI ke-7 ini menurutnya memang berbadan kurus namun cita-cita dan idenya menggerakkan bangsa sangat luar biasa. “Ia merupakan tipikal pekerja keras dan cepat tanggap,” akunya.

Karena itu pelajar NU harus belajar dan bekerja keras untuk menggapai cita-citanya setinggi langit. (Syaiful Mustaqim/Alawi)