Aceh, NU.Online
Kalangan ulama dayah di Kabupaten Aceh Barat menilai perhatian Pemkab setempat terhadap pembangunan sektor keagamaan dan kaum lemah (fakir miskin dan anak yatim) selama beberapa tahun terakhir semakin baik.
Menurut penilaian ulama dayah, membaiknya perhatian Pemkab Aceh Barat terhadap sektor keagamaan dan kaum dhuafa adalah sebuah fakta dan sudah seharusnya diberikan dukungan dan dorongan moral oleh berbagai komponen masyarakat. "Apa yang kami lihat itu adalah sebuah kebaikan yang patut kita dukung," kata Tgk Mahmuddin, Minggu (15/2).
<>Mahmuddin yang bertindak sebagai juru bicara pada acara silaturrahmi ulama dayah dengan Pemkab Aceh Barat menyatakan, penilaian ulama itu tidak ada kaitan dengan masalah politik atau adanya desakan pihak lain. "Sebagai ulama kami harus berani menyatakan yang benar. Tapi, kami juga siap melakukan kritikan terhadap kinerja pemerintah jika memang ada yang melenceng dari ketentuan," ujarnya.
Penilaian yang sama disampaikan Tgk Mukhtar Daud, pimpinan Dayah Darul Saadah, Tgk Syafwan ketua MPU Johan Pahlawan, Tgk Hamidi pimpinan Dayah Al-Ihsan, Tgk Budiman Pimpinan Dayah Safitun Najah, Tgk Abdul Rani pimpinan Pesantren Darul Huda, Tgk Hasan pimpinan Dayah Hidayatulsalam, dan Tgk Saidi Ansari pimpinan Pesantren Darul Hikmah.
Para pimpinan pesantren itu menyatakan, kecuali perhatian terhadap pembangunan sektor keagamaan dan kehidupan warga miskin dan anak yatim, upaya perbaikan terhadap kinerja birokrasi yang dilakukan Pemkab setempat selama ini juga mengalami kemajuan. "Apa yang sedang dilaksanakan Pemkab adalah sebuah langkah maju dibanding dengan pimpinan sebelumnya," ujar Tgk Syafwan.
Masih menurut penilaian para ulama dayah, program-program yang dijalankan Pemkab Aceh Barat selama ini sangat menyentuh kepentingan rakyat kalangan bawah untuk mengubah kondisi kehidupan mereka agar lebih sejahtera. Di samping itu, Pemkab juga ikut mendorong terjalinnya sebuah hubungan silaturrahmi antara ulama dan umara dengan melaksanakan pertemuan secara bergilir ke setiap pondok pesantren yang tersebar di Aceh Barat.
Di sektor pembangunan lain, lanjutnya, Pemkab juga telah mampu membangun sebuah ibadah yang cukup megah di Kota Meulaboh. Di bidang pelaksanaan syariat Islam yang dilakukan selama ini juga telah mulai menampakan hasilnya. "Kami akan mendukung setiap program yang bermanfaat positif bagi ummat," tandas Mahmuddin. (Kd-NAD/Muntadhar)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua