Daerah

Sarung Aswaja, Produk Andalan NU Pekalongan

NU Online  ·  Senin, 9 Februari 2015 | 03:01 WIB

Pekalongan, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan membuat gebrakan baru di bidang ekonomi dengan memproduksi sarung. Busana lazim untuk beribadah umat Islam itu diberi nama sarung “lbad Aswaja”.
<>
NU Kota Pekalongan memilih sarung sebagai produk andalan lantaran melirik kebutuhan jutaan umat Islam khususnya warga NU (Nahdliyin) tidak bisa lepas dari sarung yang selama ini banyak diproduksi oleh orang lain.

Ha tersebut dikatakan Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Kota Pekalongan H. Hasanuddin saat meluncurkan secara resmi sarung “Ibad Aswaja” sebagai sarung resmi warga nahdliyyin, Sabtu (7/2), di Gedung Aswaja Kota Pekalongan berbarengan dengan acara Halaqoh Pemberdayaan Masjid.

Dikatakan, untuk memenuhi kebutuhan Nahdliyin, pihaknya telah menyiapkan berbagai varian serta corak warna yang tidak kalah dengan sarung yang sudah beredar selama ini.

"Meski kami pemain baru dalam hal produksi sarung, LPNU siap bersaing untuk merebut pasar yang kami lihat masih cukup besar, khususnya di lingkungan NU," ujarnya.

Saat ini LPNU Kota Pekalongan sedang mempersiapkan produksi sebanyak-banyaknya untuk persiapan Muktamar NU yang akan berlangsung di Jombang Jawa Timur bulan Agustus mendatang, bahkan saat ini beberapa cabang NU di Jawa sudah memesan untuk dipasarkan di wilayahnya.

Langkah cerdas Nahdlatul Ulama Kota Pekalongan memproduksi sarung direspon positif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Pasalnya, mayoritas warga nahdliyyin adalah konsumen dan pengguna sarung. Bahkan rata-rata tiap tahunnya tidak kurang dari 10 potong yang diperlukan untuk keperluan sehari-hari dan ini adalah pangsa pasar yang cukup menjanjikan.

Ketua PCNU Kota Pekalongan, H. Ahmad Rofiq mengatakan, meski pihaknya berangkat dari modal yang tak besar, dirinya tetap optimis sarung “Ibad Aswaja” dapat berkembang dan diminati masyarakat.

Selain sarung, LPNU Kota Pekalongan sebagai lembaga yang bergerak di bidang ekonomi juga memproduksi baju batik motif NU dengan berbagai corak, motif dan warna sesuai kebutuhan warga nahdliyyin. (Abdul Muiz/Mahbib)