Santri Polewali Mandar: Negara Khilafah Bukan Solusi
NU Online · Senin, 20 April 2015 | 14:03 WIB
Jakarta, NU Online
Forum Santri Pambusuang dan Campalagian kabupaten Polman, dengan tegas menolak paham anti NKRI. Mereka mengajak masyarakat untuk memastikan bersihnya lingkaran pergaulan anak-anak mereka dari pengaruh gerakan-gerakan makar terhadap negara.
<>
Pernyataan itu disampaikan pada acara temu ulama dan tokoh umat Islam yang dihelat Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) , di Lapeo, Campalagian, Polman, Ahad (19/4).
"Kami menolak pemikiran HTI. Kami mengajak masyarakat untuk berpikir jernih. Kami mengajak masyarakat turut serta berjuang atas nama agama, negara, dan kemanusiaan," tegas Busyra, salah seorang santri Campalagian.
Busyra yang juga kader Ansor Polman ini menegaskan bahwa perbaikan tatanan masyarakat bisa dilakukan tanpa harus mendirikan sistem khilafah.
"Kami mengkhawatirkan agenda-agenda ormas yang mengabaikan negara dan pemerintah," jelasnya.
Sementara salah seorang santri Pambusuang, Mustakim, mengingatkan masyarakat dan ormas Islam untuk senantiasa bersama-sama meneladani perjuangan para ulama terdahulu yang berperan serta mendirikan negara Republik Indonesia.
"Jangan mengganti dasar negara, kita telah punya Bhineka Tunggal Ika, dan Pancasila. NKRI harga mati," kata Mustakim.
Ia pun menegaskan, santri yang berdomisili di Campalagian dan Pambusuang kabupaten Polman, tidak akan mendukung bentuk negara khilafah. "Silakan berwacana soal negara khilafah, tapi kami tak akan mendukung dan tetap berdiri menjaga NKRi," jelas penggiat sejarah Islam Nusantara ini.
Selain penolakan dari Forum Santri, agenda HTI yang dilangsungkan di Lapeo, Campalagian kabupaten Polman ini, juga ditolak oleh generasi muda keluarga Imam Lapeo.
"Di keluarga Imam Lapeo ditanamkan untuk mencintai agama dan negara sekaligus dalam satu tarikan nafas. Jika ada ormas Islam yang tidak bernafaskan mencintai agama dan negara, tentu kami menolak," tandas Ahmad Arfah. (Red. Alhafiz K)
Terpopuler
1
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Tetap Gelar Aksi, Tuntut Mundur Bupati Sudewo
2
Obat bagi Jiwa yang Kesepian
3
Harlah Ke-81 Gus Mus, Ketua PBNU: Sosok Guru Bangsa yang Meneladankan
4
RMINU Jakarta Komitmen Bentuk Kader Antitawuran dengan Penguatan Karakter
5
Innalillahi, A'wan Syuriyah PWNU Jabar KH Awan Sanusi Wafat
6
Pesantren Jawaban Kebutuhan Pendidikan Karakter dalam Dinamika Kota Global
Terkini
Lihat Semua