Daerah

Santri Pagar Nusa Pertahankan Tradisi Ziarah

NU Online  ·  Jumat, 11 Mei 2018 | 14:45 WIB

Sukoharjo, NU Online
Dalam rangka ujian kenaikan tingkat strip merah atau ujian tingkat kedua, sejumlah santri Pagar Nusa Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah mengisinya dengan ziarah. Lokasi yang dijadikan tempat munajat dan takarrub adalah di wilayah Klaten, tepatnya di daerah Bayat.

“Kegiatan diawali dengan pemanasan, kemudian dilanjutkan materi fisik,” kata Azim, Kamis (10/5). Menurut salah seorang panitia ini, para peserta yang berjumlah 47 orang berjalan dari tempat pemberangkatan, yang merupakan kediaman dari pelatih yakni Iman Widodo. 

Ujian kenaikan pangkat yang dilaksanakan selama dua hari tersebut diisi dengan materi Pagar Nusa, NU, Aswaja, dan peta pergerakan. “Materi dilanjut kemudian dengan jurnalistik, serta diakhiri ziarah,” jelasnya. 

Kegiatan yang bertemakan intelektualitas dan spiritualitas tersebut mendapat masukan dari Iman Widodo. Bahwa kegiatan bertujuan agar santri Pagar Nusa bukan hanya mahir dalam seni pencak,” ungkapnya. 

Namun yang tidak kalah penting adalah pengetahuan agama, sosial politik dan budaya. “Apalagi hidup  di era milenial, diharapkan santri Pagar Nusa lebih menghargai paseduluran dan tidak mudah terpancing berita provokatif,” jelasnya.

Kegiatan tersebut akan menjadi kegiatan wajib dalam ujian kenaikan tingkat santri Pagar Nusa. Sebelumnya ziarah pernah dilakukan di Makam Ki Ageng Gribig Karanganom Klaten, Makam Troloyo Mojokerto, Tebuireng Jombang dan Lirboyo Kediri. 

“Para geberasi muda harus tetap paham akan sejarah dan nilai luhur budaya,” katanya. Karena generasi saat ini disibukkan dengan game online dan aplikasi live video yang berujung pada kurangnya rasa simpati di lingkungan masyarakat, lanjutnya. 

Menuurtnya banyak manfaat dari membiasakan ziarah. “Peserta dapat menemukan aspek intelektualitas dalam segi budaya dan aspek spiritualitas dalam pembacaan yasin tahlil,” pungkasnya. (Solika Mubarok/Ibnu Nawawi)