Daerah

Santri Pacitan Isi Amalan Asyura dengan Ziarah ke Makam Masyayikh Tremas

Kam, 20 September 2018 | 12:00 WIB

Santri Pacitan Isi Amalan Asyura dengan Ziarah ke Makam Masyayikh Tremas

Santri Tremas Pacitan ziarah ke masyayikh

Pacitan, NU Online
Hari kesepuluh di bulan Muharam atau dikenal dengan hari Asyura merupakan hari bersejarah yang diagungkan dari masa ke masa. 

Kaum muslimin di Indonesia, khususnya di Jawa, biasa menyambut hari itu dengan memperbanyak berdoa, berdzikir, melakukan puasa, bersedekah, dan menyantuni anak yatim.

Seperti yang dilakukan para santri di Pacitan Jawa Timur. Rabu (19/9) malam mereka mengisi malam Asyura dengan menziarahi makam masyayikh (sesepuh) Pesantren Tremas yang terletak di makam gunung Lembu, Desa Tremas.

Di makam ini bersemayam para ulama Tremas, di antaranya KH Dimyathi Abdullah atau Simbah Guru yang kesohor kealimaanya itu, KH Abdurrazaq Mursyid Thariqah Syadziliyah (keduanya adik kandung Syekh Mahfudz Attarmasi), KH Habib Dimyathi, KH Harits Dimyathi, dan KH Hasyim Ihsan.

Makam gunung Lembu laiknya makam ulama pada umumnya. Setiap hari makam itu tidak pernah sepi dari para peziarah yang datang. Makam ini terletak 400 meter barat daya pesantren Tremas. Untuk menuju ke sana, para peziarah harus menaiki puluhan anak tangga. 

Dipimpin Gus Muadz Harist Dimyathi, dengan khusyu' mereka bersama-sama memanjatkan doa, diawali dengan pembacaan tahlil dilanjutkan dengan pembacaan maulid Al-Barzanji dan shalawat Mahalul Qiyam. 

Gus Muadz mengatakan, tanggal sepuluh Muharam atau Asyura memiliki keistimewaan dan fadhilah yang besar. Di mana pada hari itu Allah SWT menurunkan bermacam-macam rahmat kepada makhluknya. Oleh karenanya, sebagai umat muslim kita sangat dianjurkan untuk menghiasi hari Asyura dengan berbagai bentuk ibadah dan amal shalih.

"Kita semua tahu bahwa tanggal 10 Muharram ini Fadhilahnya sangat banyak sekali, maka apabila kita tidak memanfaatkannya dengan sebaik mungkin, ya kita akan merasa rugi sendiri," ungkap salah seorang Pengasuh Pesantren Tremas Pacitan itu.

Gus Muadz lalu menyebutkan beberapa amalan yang hendaknya dilakukan pada hari Asyura, diantaranya seperti yang banyak dijelaskan dalam berbagai riwayat hadits, seperti bersadaqah, menziarahi ulama baik yang masih hidup atau sudah wafat, mengusap kepala anak yatim, memperbanyak sedekah, dan membersihkan diri dengan mandi.

"Amalan-amalan itu memang sangat dianjurkan oleh Rasulullah Muhammad Salallahu alaihi wassalam," tuturnya.

Ia berharap, melalui amalan-amalan yang dilakukan ini kita semua tergolong umat yang mendapatkan rahmat, ampunan, dan berkah dari Allah SWT melalui keistimewaan bulan Muharam. 

"Malam hari ini kita membaca tahlil, membaca shalawat, membaca istighfar, dan yang lain sebagainya, mudah-mudahan Allah akan selalu memberi rahmat-Nya kepada kita semua," pungkasnya. (Zaenal Faizin/Muiz)