Daerah

Santri Kembali Usai Libur, ISNU Blitar Siapkan Tenaga Pendamping

Sen, 15 Juni 2020 | 04:00 WIB

Santri Kembali Usai Libur, ISNU Blitar Siapkan Tenaga Pendamping

Halal bihalal digelar PC ISNU Kabupaten Blitar di Graha NU yang antara lain membahas pendamping pesantren. (Foto: NU Online/Ibnu Nawawi)

Blitar, NU Online
Sejumlah pesantren akan menerima kembali santri usai liburan panjang. Demikian pula mereka yang berstatus sebagai santri baru. Menghadapi hal ini, pesantren harus benar-benar bersiap lantaran ancaman Corona masih mengancam.

 

Terpanggil dengan kondisi tersebut, Pengurus Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Blitar, Jawa Timur akan mendampingi pesantren di kawasan setempat. Hal tersebut  berbarengan dengan akan diterapkannya new normal.

 

Rencana pendampingan itu disampaikan Ketua PC ISNU Kabupaten Blitar, H Imam Kusnin Ahmad. Bahwa sebagai bagian tidak terpisahkan dari dinamika bangsa, para sarjana NU juga diharuskan memastikan segala hal berjalan sesuai harapan.

 

“ISNU berkawajiban melakukan pendampingan ke pondok pesantren milik NU di Blitar, khususnya dalam penerapan new normal di pesantren,’’ katanya saat acara halal bihalal yang digelar di Graha NU Kabupaten Blitar, Ahad (14/6).

 

Pada kegiatan yang diikuti utusan dari seluruh kecamatan tersebut dijelaskan ISNU telah membentuk tim konselir pesantren yang dipimpin oleh Kiai Mohammad Taufiq dari Pesantren Al-Ma’arif dan Ustadz Izuddin dari Pesantren Mambausshalihin. 

 

"Tim pendamping sudah kami bentuk. Dalam waktu dekat ISNU akan mengadakan pelatihan," ungkapnya. 

 

Untuk persiapan, tim ISNU akan berkoordinasi dengan Pengurus Cabang (PC) Rabithah Ma’ahidil Islamiyah Nahdlatul Ulama atau RMINU Kabupaten Blitar. Hal itu karena di kawasan Blitar Raya ada ratusan pesantren dengan jumlah santri lebih dari 15.000 orang. 

 

“Sehingga sangat perlu pendampingan secara profesional," kata mantan Kasatkorwil Banser Jatim ini.

 

Menurutnya, beberapa pesantren di Blitar Raya ada sebagian yang sudah mulai masuk. Namun beberapa masih menunggu kepastian boleh tidaknya mengawali pengajaran baru. 

 

“Saat ini soal sudah boleh atau belum para santri masuk pesantren kan masih terjadi pro kontra. Tim Gugus Tugas Covid-19 Pusat belum membolehkan. Namun pemerintah Jatim memperbolehkan dengan catatan memperhatikan protokol kesehatan,” ungkapnya. Jadi istilahnya saat ini masih masa transisi. Untuk itu sangat diperlukan pendampingan, lanjut Komandan Corp Provost Banser Nasional ini.

 

Kiai Mohammad Taufiq dan Ustadz Izzuddin mengaku siap melaksanakan tugas mulia tersebut. Bahkan, keduanya siap mengkoordinasikan dengan jaringan pesantren di lingkungan PC RMINU se-wilayah Blitar Raya. 

 

Dalam pandangan Kiai Mohammad Taufiq, benar bahwa pesantren di Blitar Raya ada 112 lebih dengan ribuan santri. Oleh sebab itu, terkait pendampingan membutuhkan petugas yang cukup.

 

“Maka, tim ini memerlukan seratus lebih anggota tim konseling yang segera harus dikoordinasikan untuk pelatihan,” tegasnya. 

 

Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Aryudi AR