Daerah

Santri Cigaru Karantina Mandiri, NU Care Cilacap Salurkan Bantuan

Sen, 11 Januari 2021 | 11:45 WIB

Santri Cigaru Karantina Mandiri, NU Care Cilacap Salurkan Bantuan

Penyaluran bantuan untuk Pesantren Pembangunan Miftahul Huda Cigaru Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Senin (11/1). (Foto: LAZISNU Cilacap)

Cilacap, NU Online

NU Care-LAZISNU Cilacap, Jawa Tengah mengirimkan paket bantuan untuk santri Pesantren Pembangunan Miftahul Huda Cigaru Majenang yang sedang menjalani karantina mandiri. Paket bantuan berupa sembako, madu, masker dan disinfektan. Para santri di pesantren tersebut tengah menjalani karantina mandiri.

 

Manajer Program NU Care-LAZISNU Cilacap, Ahmad Fauzi mengatakan penyaluran tersebut bekerjasama dengan DPCK Sarbumusi Cilacap. "Alhamdulillah, donasi yang masuk dapat tersalurkan dalam bentuk sembako dan lainnya," kata Fauzi, Senin (11/1).

 

Bantuan diterima oleh pengurus Pesantren Miftahul Huda Cigaru Majenang didampingi pengurus Koin NU Majenang.

 

Fauzi mengatakan, sebanyak 167 orang di Pesantren Cigaru Majenang Kabupaten Cilacap mengikuti tes swab PCR (Polymerase Chain Reaction) yang dilakukan oleh Satgas covid-19 Kecamatan Majenang, Jumat (8/1). Tes Swab tidak hanya diikuti oleh santri, namun juga jajaran pengurus dan masyayikh pesantren.

 

Polymerase Chain Reaction (PCR) adalah pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri, atau virus. Saat ini, PCR juga digunakan untuk mendiagnosis penyakit Covid-19, yaitu dengan mendeteksi material genetik virus Corona.

 

Ketua Satgas Covid-19 Kecamatan Majenang Iskandar Zulkarnain menuturkan bahwa dari 167 orang yang mengikuti tes swab PCR akan diketahui hasilnya setelah dilakukan uji lab. Waktu untuk mengetahui hasil tes ini kurang lebih selama 305 hari.

 

Iskandar Zulkarnaen yang juga Camat Majenang mengatakan dilakukannya tes Swab adalah untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 semakin meluas. Pasalnya, sebelumnya pada 3 Januari 2021 Satgas Covid-19 telah melakukan tes swab kepada 19 sampel. Pada pemeriksaan tersebut, didapati ada beberapa santriwati dinyatakan positif.

 

"Swab kepada seluruh santri, jajaran pengurus dan masyayikh pesantren dilakukan guna meminimalisir penyebaran pandemi covid 19 meluas," katanya.


Selanjutnya selama menunggu hasil swab, para santri telah dikarantinakan di ruangan khusus yang telah disiapkan pesantren. Selain melakukan tracing dan tes PCR untuk yang kontak erat, Satgas juga sudah melakukan pengobatan kepada sejumlah santri yang terkonfirmasi positif.


KH Mazin Al-Hazary, Katib Syuriyah MWCNU Majegnang mengimbau kepada wali santri agar tetap tenang menghadapi situasi pandemi ini. Selama pandemi, pesantren menerapkan protokoler kesehatan. Pesantren sebagai lembaga edukasi juga memiliki Pusat Kesehatan (Puskestren) yang siap-sedia dalam hal kebutuhan obat-obatan dan vitamin.

 

"Jadi kepada semua, terutama bagi wali santri ampun panik nggih. Putra-putri Njenengan aman (Jangan panik ya. Putra putri Anda aman)," katanya.

 

Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Muhammad Faizin