Wakil Katib Syuriyah PWNU Jawa Tengah KH Imam Taufiq mengatakan bahwa Islam pada dasarnya merupakan perdamaian. Istilah rahmatal lil'alamin menjadi bagian tak terpisahkan dari perdamaian itu sendiri.
Meski demikian, lanjutnya, kenyataannya manusia memiliki “software” yang merusak dan menumpahkan darah. Menurut Imam Taufiq, tantangan besar inilah yang perlu kita hadapi bersama. Perlu banyak usaha pembangunan perdamaian dan mengurangi kekerasan.
"(Yaitu) bagaimana cara kita mendesiminasikan perdamaian dengan cara yang damai," papar pengasuh Pesantren Darul Falah Be-songo ini dalam acara bedah buku karyanya, "Al-Qur'an Bukan Kitab Teror Membangun Perdamaian Berbasis Al-Qur'an”, Rabu (20/4), di Semarang.
Ia berpendapat, dalam melaksanakan perdamaian Nabi Muhammad menjalankan Islam, iman dan ihsan secara beriringan. Selain itu prinsip adil, amanah, cinta, kasih sayang dan sabar menjadi upaya untuk mewujudkan perdamaian.
“Tak cukup dengan prinsisp-prinsip perdamaian tersebut kita harus mampu mengaktualisasikan melalui strategi jalan damai. Secara gamblang Islam menebarkan salam ketika bertemu dengan saudaranya,” tuturnya.
Acara ini dihadiri KH Arja Imroni (sekretaris PWNU Jateng), H Abu Hafshin (ketua PWNU Jateng), dan perwakilan dari Wahdah Islamiyyah, Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang, Pengurus Wilayah Muhammadiyyah setempat, MUI Jawa Tengah. (M. Zulfa/Mahbib)
Terpopuler
1
Tanggapan Rais Syuriyah PCNU Pemalang atas Bentrok FPI dengan PWI-LS
2
Ini Doa Memasuki Bulan Shafar, Lengkap dengan Transliterasi dan Terjemahnya
3
Mustasyar PBNU Serukan Pentingnya Nahdliyin Jaga Pemahaman Islam Moderat di Masyarakat
4
PBNU Akan Luncurkan Penulisan Sejarah NU Jilid Pertama pada Peringatan Satu Abad Masehi 31 Januari 2026
5
Salah Kaprah Memaknai Uang Haram sebagai Rezeki
6
RMINU Jabar Dorong Pemprov Tindak Lanjuti Evaluasi Hibah Pesantren
Terkini
Lihat Semua