Daerah

Sambut Ramadhan, Ansor Ranting Parereja Beri Santunan

NU Online  ·  Jumat, 29 Juli 2011 | 11:55 WIB

Brebes, NU Online
Siapa yang ingin menjadi orang yang tidak berkecukupan dalam kehidupan? Tentu tak seorangpun menginginkan kondisi yang serba keterbatasan seperti yang dialami para anak yatim piatu. Untuk itu terhadap nasib orang yang kurang beruntung harus kita beri pertolongan. Seperti yang dilakukan Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Banjarharjo.

Seperti namanya Ansor adalah penolong maka sebagai gerakan pemuda melakukan pertolongan kepada sesama, dengan cara memberi santunan kepada anak yatim piatu untuk meringankan beban derita yang dialaminya.
<>
“Alhamdulillah, kami bisa memberikan santunan kepada anak yatim piatu,” ujar Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Kecamatan Banjarharjo Wakim Wahyudin di sela Munggah Ramadhan dan Santunan Yatim Piatu di halaman Masjid Nurul Huda desa Parereja Kecamatan Banjarharjo Brebes, Kamis malam (28/7).

Menurutnya, santunan diberikan setiap tahun menjelang datangnya bulan Ramadhan. Anehnya, dari tahun ke tahun anak yatim piatu yang disantuni selalu bertambah. Begitupun dengan besarnya santunan semakin besar juga. “Tahun ini, santunan kami berikan kepada 88 anak yatim piatu di desa Parereja,” ujar Wakim yang juga Kepala Desa Parereja.

Acara Munggah Ramadhan dan santunan yatim piatu, sebelumnya diadakan pawai taaruf dengan rute mengelilingi desa Parereja lebih kurang 5 Km. Peserta pawai antara lain forum jamiyah NU yang terdiri dari Manakib, Yasinan, Marhaban Al Islahiyah, Marhaban Maulidiyah, Jumatan, Selasaan, Rijalul Ansor dan berbagai SD/MI di wilayah kecamatan Banjarharjo.

Santunan disaksikan Camat Banjarharjo Mar’udi S.Sos, Ketua PC GP Ansor Brebes KH Agus Mudrik Khaelani Al Khafidz, Pengasuh Pesantren Assalafiyah Luwungragi Bulakamba KH Subekhan Makmun dan seluruh warga Parereja dan sekitarnya.

Dalam mauidlokhasanahnya, Kiai Subekhan mengingatkan agar kita dalam kehidupan selalu berbuat baik tetapi harus ikhlas. Sebab bila kita menambah kebaikan dengan tulus ikhlas, bagaikan memiliki bibit tanaman yang unggul di tanam di tanah yang subur. Tentu hasilnya tidak akan sia-sia. “Tanamlah kebaikan dengan tulus ikhlas, insya Allah akan berbuah yang lebih bermanfaat untuk diri, masyarakat, umat, bangsa dan negara,” pungkasnya.

Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Wasdiun