Probolinggo, NU Online
Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia, ratusan anggota Satuan Koordinator Cabang (Satkorcab) Banser Kabupaten Probolinggo di bawah komando Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Probolinggo mengikuti apel gelar pasukan di Lapangan Desa Kedungdalem Kecamatan Dringu, Ahad (29/7) pagi.
Apel yang digelar mulai pukul 08.30 wib dipimpin langsung oleh Ketua PC GP Ansor Kabupaten Probolinggo Muchlis. Sementara bertindak sebagai komandan apel adalah Komandan Satkorcab Banse Kabupaten Probolinggo Adimas Lutfi Putra Jaya.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh anggota Banser perwakilan dari Satuan Koordinator Rayon (Satkoryon) Banser se-Kabupaten Probolinggo. Meskipun panas menyengat, tetapi ratusan anggota Banser ini terlihat sangat semangat dan antusias mengikuti jalannya apel gelar pasukan hingga selesai.
Ketua PC GP Ansor Kabupaten Probolinggo Muchlis mengatakan, apel gelar pasukan dalam rangka menyambut HUT Ke-73 Kemerdekaan RI ini menjadi sebuah momentum yang sangat penting untuk menunjukkan kecintaan dan mempererat rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
“Serta menjaga kebhinnekaan di Indonesia,” katanya.
Menurut Muchlis, walaupun rakyat bangsa Indonesia berbeda-beda, tetapi bangsa ini sejatinya adalah sama. “Untuk itu ayo kita gelorakan bahwa kita ini sama, sama-sama rakyat Indonesia. Kita Ini sama bahasanya, bahasa persatuan Bahasa Indonesia. Lagu kebangsaan kita sama, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bendera kita ini sama bendra Merah Putih,” tegasnya.
Muchlis menuturkan, Kemerdekaan Republik Indonesia yang berhasil diraih ini merupakan hasil dari persatuan dan kesatuan serta perjuangan seluruh rakyat Indonesia yang berasal dari berbagai latar belakang agama, suku dan etnis yang berbeda-beda.
“Jika hal ini sampai terpecah belah dan berjuang sendiri-sendiri, maka bangsa Indonesia akan mudah dijajah. Oleh sebab itu, ketika kita bersatu dan berjuang bersama-sama, kita bisa merdeka,” jelasnya.
Lebih lanjut Muchlis menambahkan pentingnya rasa persatuan dan kesatuan ini juga pernah dilontarkan oleh salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), yakni KH Wahab Hasbullah. “Beliau menyatakan dengan tegas bahwa tidak Ada senjata yang lebih tajam dan lebih sempurna lagi selain persatuan,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Muiz)