Daerah

Saling Salahkan Sebabkan Jumlah Umat Islam Turun

Sel, 25 Februari 2014 | 16:00 WIB

Karanganyar, NU Online
Ketua PCNU Karanganyar Kiai Mukti Ali mengimbau kepada segenap pengurus serta jama’ah NU agar dapat menjadi pelopor tumbuhnya sikap saling menghormati antar-golongan beragama di masyarakat.
<>
Pernyataan tersebut diutarakan Kiai Mukti menyusul adanya penelitian dari Monash University, salah satu universitas di Australia yang menyatakan menurunnya jumlah penduduk Muslim di Indonesia dari tahun ke tahun.

“Kemarin saya membaca salah satu penelitian dari Monash University salah satu universitas di Australia yang menyatakan bahwa penduduk Muslim Indonesia makin berkurang, Ujar Kiai Mukti saat ditemui di Masjid Al Huda Mojogedang, Ahad (23/2).

Di Desa Pojok sendiri, lanjut Kiai Mukti, dahulu hanya ada sekitar 10 orang yang non-Islam, namun saat ini sudah ada sekitar 30-an orang.

Setelah saya telusuri salah satu penyebabnya yaitu karena terkadang banyak Muslim yang sibuk mengurus rumah tangganya sendiri. Maksudnya banyak sesama Muslim yang beda pemahaman saling menyalahkan dan terlibat konflik. Akhirnya tanpa kita sadari, kisruh di rumah tangga sendiri itu mengakibatkan Muslim banyak kecolongan.

Oleh karena itu, kami mengimbau khususnya pengurus dan jamaah NU di Karanganyar agar bisa menjadi tauladan yang baik untuk yang lainnya dan jangan terlalu masuk dalam konflik antar golongan beragama.

Serta, tambah dia, warga NU Karanganyar harus mampu menjadi penengah, tidak hanya toleran kepada agama lain, namun juga toleran dengan sesama Muslim dari golongan lain, selama itu semua masih dalam kewajaran. (Ahmad Rosyidi/Abdullah Alawi)