Bondowoso, NU.Online
Setelah KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) bulan lalu hadir di Bondowoso, kini giliran Dra. Ny. Hj. Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, M.Hum ber kunjung ke Bondowoso. Kunjungan itu terkait dengan acara Sahur keliling bersama kaum dhu’afa yang dilaksanakan oleh Yayasan Puan Amal Hayati yang dipimpinnya, bekerja sama dengan MWC NU Kota Bondowoso, Selasa dini hari (11/11) di halaman Masjid At Taqwa Bondowoso.
Dalam sambutannya, Nyai Shinta membuka dengan memperkenalkan Yayasan Puan Amal Hayati yang dipimpinnya. Yayasan Puan Amal Hayati, kata Nyai Shinta , didirikan sebagai wadah perjuangan kaum perempuan terhadap tindak “kekerasan”. “Kami datang untuk mengangkat derajat kaum perempuan” itulah slogan yang diucapkan pertama kali oleh Nyai Shinta ketika memperkenalkan Yayasannya.
<>Lebih lanjut, Nyai Shinta menjelaskan, ada makna yang cukup mendalam dari nama yayasan yang dipimpinnya, yakni PUAN, mempunyai makna Pesantren Untuk Pemberdayaan Perempuan, AMAL, bisa diartikan sebagai harapan, dan HAYATI mempunyai makna Hidupku. “ Jadi, visi dan misi yang diemban oleh Yayasan Puan Amal Hayati, adalah memberikan harapan hidup dan berusaha memperjuangkan hak-hak kaum perempuan yang tertindas dan selalu mendapat kekerasan di rumah tangga, masyarakat, dan kekerasan yang dilakukan oleh Negara” katanya dengan nada semangat.
Dia mencontohkan kekerasan yang diperoleh perempuan dalam masyarakat, misalnya upah kerja pada perempuan yang sangat minim, dan kekerasan yang dilakukan negara terhadap perempuan, misalnya pelaksanaan program KB (Keluarga Berencana). “Untuk itu melalui Yayasan ini, diharapkan hak-hak kaum perempuan akan lebih dihormati dan dihargai ” tambahnya.
Sementara itu, para pengunjung yang sejak pukul 23.00 WIB memadatihalaman Masjid At Taqwa dengan penuh kesabaran menunggu Nyai Shinta Nuriyah yang masih ada acara di Kota Jember. Baru jam 02.00 WIB Nyai Shinta memasuki lokasi. Ada hal menarik dari acara Sahur Keliling Bersama Nyai Shinta itu.
Hadir dalam acara tersebut, para istri pejabat teras Pemerintah Kabupaten Bondowoso, diantaranya Istri Bupati, Istri Wakil Bupati dan Istri Sekretaris Kabupaten (Sekkab), serta beberapa aktivis organisasi perempuan di Bondowoso. Namun, ada hal yang sangat menarik dalam acara tersebut. Para pengunjung juga banyak dari kalangan laki-laki. Entah sekedar mengantar sang istri atau sengaja ingin hadir dalam acara itu, yang jelas beberapa pejabat, Pengurus Ormas dan Orsospol juga ikut “nimbrung” sahur bersama.
Tak pelak, ketika Nyai Shinta membuka dialog antara pengunjung perempuan dan laki-laki saling melontarkan pertanyaaan dan pernyataan yang intinya saling “gojlok” terhadap peran dan tingkah laku masing-masing. Sehingga acara tersebut tampak meriah, akrab dalam suasana kekeluargaan.(kd-Bdws/jf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
3
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
4
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
5
Pemerintah Umumkan 18 Agustus 2025 sebagai Hari Libur Nasional
6
Innalillahi, Menag 2009-2014 Suryadharma Ali Meninggal Dunia
Terkini
Lihat Semua