Gresik, NU Online
Kesadaran kaum Muslimin dalam mengeluarkan zakat masih terbilang rendah. Padahal kalau diperhatikan, perintah tersebut berbarengan dengan anjuran ibadah lainnya yakni shalat.
“Banyak orang yang melaksanakan shalat, puasa, hingga haji. Akan tetapi yang bersangkutan enggan mengeluarkan zakat,” kata KH Masykur, Jumat (18/5).
Penjelasan ini disampaikannya saat safari Ramadhan yang diselenggarakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Bawean, Gresik, Jawa Timur. Kegiatan mengambil lokasi di Masjid Alfalah Pamona Sidogedung Batu.
Kesadaran rendah tersebut juga diperparah dengan masyarakat yang salah dalam hal melakukan pembagian zakat. “Karena banyak masyarakat kita yang mengeluarkan zakatnya tidak melalui amil zakat. Baik yang telah dibentuk oleh pemerintah atau amil zakat yang dimiliki NU,” tegas Ketua Pimpinan Cabang Lembaga Takmir Masjid NU Bawean yang juga Ketua BAZNAS Sangkapura tersebut.
Sosialisasi sekaligus pemahaman tentang zakat ini sebagai kegiatan awal safari Ramadlan. Aktifitas tersebut akan dilakukan secara keliling dari masjid ke masjid sesuai jadwal yang telah disusun. “Materi kegiatan safari akan berbeda antara satu tempat dengan tempat yang lain, melihat kondisi masyarakat yang ada,” jelas Ustadz Hisyam.
Di tempat yang sama, Direktur NU Care-LAZISNU Bawean juga menyampaikan materi tentang prosedur pengangkatan amil yang dimulai dari pusat sampai ke desa.
“Dalam program ke depan, NU Care-LAZISNU akan membentuk Amil mulai dari tingkat Majelis Wakil Cabang sampai Ranting NU,” kata Ustadz Ilyas. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kesalahan masyarakat dalam hal menyalurkan zakat, lanjut alumni Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo tersebut
Bahkan pada kesempatan tersebut juga dikenalkan program baru yang akan segera diluncurkan yakni Koin NU. “Tidak lama ini NU Care-LAZISNU Bawean akan meluncurkan program unggulan yaitu KOIN NU yang akan disebar dari instansi pemerintahan sampai ke rumah para pengurus NU,” pungkasnya. (Afandi/Ibnu Nawawi)