Banyumas, NU Online
Setelah melewati proses dramatis nan emosional, Konferensi Cabang (Konfercab) Nadhlatul Ulama Kabupaten Banyumas berakhir, Senin (11/12) dini hari. Terpilih, H Sabar Munanto sebagai Ketua Tanfidziyah dan KH Mughni Labib sebagai Rais Syuriah. Konfercab sendiri berlangsung di Pesantren Assuniyyah, Kebonkapol, Sokaraja, Banyumas.
Adapun hasil akhir perolehan suara, H Sabar Munanto unggul telak dari calon incunmbent H Maulana Ahmad Hasan (Gus Hasan). Dari total 27 suara (MWC), Sabar Munanto memperoleh dukungan 19 suara, sedangkan Gus Hasan 7 suara dan 1 suara dinyatakan tidak sah.
"Pada putaran pertama, ada empat kandidat. Masing-masing Sabar Munanto 11 suara, Gus Hasan 7 suara, Dr Ridwan 5 suara, dan Ahsin Aedi Fanani 4 suara. Minimal memperoleh 7 suara untuk maju putaran kedua, jadilah Gus Hasan dan Sabar Munanto bersaing," kata Ketua Panitia Konfercab, H A Luthfi Hamidi.
H Sabar Munanto bukanlah nama baru di NU Banyumas. Selain aktif sejak jenjang IPNU, dia juga pada periode Gus Hasan menjadi Sekretaris PCNU Banyumas. Pria kalem ini juga menjabat Kepala MI Negeri Purwokerto dan dikenal baik prestasinya di dunia pendidikan.
Rais Syuriah
Sementara itu, proses pemilihan Rois Syuriah yang lebih dahulu digelar menggunakan sistem AHWA. Adapun menentukan 5 orang AHWA, masing-masing Rais Syuriah MWC mengusulkan 5 nama. Dari nama-nama tersebut, dipilih 5 besar perolehan suara menjadi AHWA.
"Dalam proses pemilihan AHWA, ada nama KH Mughni Labib, KH Taefur Arofat, Mbah KH Zaenurrohman Al Hafidz, KH Hisyam Tontowi dan KH Abdul Hamid Rusdi. Setelah berunding, ditunjuklah KH Mughni Labib," sambung Luthfi.
Kyai Mughni Labib sendiri juga bukan orang baru. Selain aktif di NU Banyumas, dia merupakan mantan Kepala Kantor Kementerian Agama di Banyumas, Cilacap dan pernah di Brebes. Sehari-hari, dia juga menjadi pengasuh Pesantren Al Ittihad, Pasir, Banyumas. Al Ittihad sendiri adalah sebuah lembaga pendidikan dengan jejaring madrasah diniyah yang tersebar di beberapa titik.
H Sabar Munanto menyebut memimpin organisasi NU, butuh pengorbanan luar biasa.
"Jadi memang pengorbananya harus siap luar biasa. Kemudian secara organisasi, ketua tanfidz di NU itu membutuhkan kerja koordinasi, menggerakkan semua banom dan elemen di bawahnya," katanya sambil tak lupa minta doa restu dan dukungan.
Sementara Rais Syuriah terpilih, KH Mughni Labib mengaku dengan sangat berat hati menerima perintah dari kiai-kiai sepuh.
"Sungguh ini bukanlah tugas amanah yang ringan. Tapi bismillah dan mohon doa restu semua, semoga kami bisa menjalankan amanah dengan baik," katanya seraya menahan tangis.(Djito el Fateh/Kendi Setiawan)