Probolinggo, NU Online
Keluarga Besar Ruqyah Aswaja (KBRA) Cabang Probolinggo Jawa Timur menggelar pelatihan praktisi ruqyah. Acara yang berlangsung di Masjid Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Asy-Syar'iyyah Sidodadi Paiton tersebut merupakan kegiatan kedua.
Semangat masyarakat terhadap pelatihan praktisi ruqyah ini tampak terlihat dari banyaknya perserta yang mengikuti. “Mereka tidak hanya kaum pria, tampak juga beberapa perempuan juga ambil bagian pada kegiatan pelatihan ini,” kata Syaiful Suib, Jumat (4/5).
Menurut Ketua KBRA Probolinggo tersebut, para pendaftar tidak hanya berasal dari Probolinggo. “Juga ada beberapa peserta yang dating dari Jember, Situbondo, Pasuruan dan Lumajang,” katanya.
Dirinya sangat mengapresiasi semangat peserta untuk mengikuti kegiatan. "Alhamdulillah, peserta pelatihan kali ini cukup banyak, sebagian juga dari luar kota,” ungkapnya.
Pemateri pelatihan praktisi ruqyah Aswaja menghadirkan pendiri dan pembina KBRA dan sekaligus pelatih ruqyah Aswaja internasional yakni Kiai Ahmad Imron Rosyidi. “Di media sosial, beliau lebih dikenal dengan nama Ibnu Abdillah Al-Katiby,” jelasnya.
Saat memberikan paparan, Kiai Imron menjelaskan bahwa ruqyah adalah sebuah metode pengobatan dengan Al-Quran dan doa, baik untuk penyakit medis dan non medis.
"Intinya niat, yakin dan tawakkal,” katanya di hadapan peserta.
Pelatihan praktisi ruqyah Aswaja ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dimulai pukul 8 pagi hingga menjelang shalat Jumat. Materi yang diterima peserta adalah dasar seputar ruqyah Aswaja.
Sedangkan pada sesi kedua yang dilaksanakan usai shalat Jumat hingga Magrib yakni materi untuk praktisi tentang tekhnik-tekhnik dalam ruqyah tersebut.
Dan pertemuan terakhir berupa prosesi ijazahan keilmuan bersanad yang merupakan ciri khas Aswaja. Bertindak sebagai pemberi ijazah atau mujiz adalah Kiai Imron. (Alfin Maulana Haz/Ibnu Nawawi)