Probolinggo, NU Online
Memeriahkan haul dan hari lahir ke-128, Pondok Pesantren Darul Ulum (PPDU), Paiton, Probolinggo, Jawa Timur menggelar ruqyah massal. Kegiatan yang diselenggarakan di halaman pesantren setempat, berlangsung Jumat (11/5).
Ketua JRA Tim Joyolelono Probolinggo, Iqbal Yuliansyah menerangkan agar menjadikan Al-Qur'an sebagai obat pertama dan utama atas segala penyakit, baik medis maupun non medis. "Intinya niat, yakin dan tawakkal," katanya di hadapan peserta ruqyah massal.
Iqbal menjelaskan saat ini ruqyah Aswaja harus bisa melawan kegiatan ruqyah yang dilakukan kaum Salafi Wahabi. “Dalam kenyataannya, mereka sering mendiskreditkan amaliyah Aswaja Annahdliyah,” ungkapnya.
Dalam pandangannya, ada sejumlah perbedaan dari ruqyah Aswaja dengan Wahabi. "Ruqyah Wahabi dan golongannya selalu mendoktrin agar pasien meninggalkan amaliyah NU,” ungkapnya. Hal tersebut agar terhindar dari gangguan sihir dan jin serta penyakit yang disebut perbuatan bid'ah dan syirik. Maka, ruqyah Aswaja hadir membentengi itu, lanjutnya.
Ruqyah massal yang dimulai usai shalat Jumat itu dihadiri ratusan peserta dari kawasan Paiton dan sekitarnya. Kegiatan berakhir usai kumandang Ashar dan lanjutkan dengan terapi bekam dan gurah yang dipimpin langsung Ketua Bidang Tibbun Nabari JRA Team Joyolelono, Akhmadi.
"Ini merupakan sinergi antara ruqyah, bekam, herbal dan gurah," tutur Akhmadi.
Pada ruqyah massal ini, PPDU menggandeng Jam'iyyah Ruqyah Aswaja (JRA) Tim Joyolelono dan Keluarga Besar Ruqyah Aswaja (KBRA) Cabang Probolinggo.
Prosesi ruqyah massal diawali dengan pembacaan Ratibul Haddad yang dipimpin Sunan Arif dari KBRA Probolinggo dan Hasan Bashri dari JRA Tim Joyolelono Probolinggo. Sementara acara ruqyahnya dipimpin Ketua JRA Tim Joyolelono Probolinggo, Iqbal Yuliansyah dan Nur Hasan selaku Ketua Bidang Ruqyah JRA Team Joyolelono Probolinggo. (Alfin Maulana Haz/Ibnu Nawawi)