Daerah

Remaja Masjid Agung Jateng Himpun Dana untuk Lombok

NU Online  ·  Kamis, 23 Agustus 2018 | 00:30 WIB

Semarang, NU Online
Rabu pagi (22/8) yang bertepatan dengan Idul Adha 1439 Hijriyah, Remaja Islam Masjid Agung Jawa Tengah atau Risma JT mengumpulkan donasi untuk korban Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kegiatan dilakukan sesaat setelah dilaksanakannya Shalat Idul Adha. Momen tersebut diambil demi memanfaatkan kesempatan hadirnya para jamaah di Masjid Agung Jawa Tengah yang mencapai puluhan ribu orang.

Sholikin selaku Ketua Lembaga Sosial Risma JT menuturkan bahwa kegiatan sebagai bentuk empati terhadap para korban gempa di Lombok. "Kami turut berduka atas bencana yang melanda saudara-saudara kita di Lombok,” katanya. 

Karenanya, mereka menyelenggarakan rapat dan disepakati kegiatan menghimpun dana tersebut. “Dan usai rapat, panitia langsung membuat kotak infak yang terbuat dari kardus dan terbungkus dengan sampul coklat serta kita tempeli tulisan donasi gempa Lombok,” ungkap Sholikin.

Ketua Risma JT Anis Muchabak menuturkan bahwa bencana gempa di Lombok adalah duka semua warga Indonesia. "Kami terus mengikuti perkembangan di media-media tentang bencana tersebut,” ungkapnya. 

Dari siaran tersebut begitu banyak orang yang mengungsi di tenda, takut kembali ke rumah. Atau tidak sedikit yang sudah tak punya rumah lagi karena sudah roboh akibat gempa. “Malam hari di sana sangat gelap karena putusnya jaringan listrik akibat gempa. Ini membuat kami merasa sedih," tutur Anis.

Dari kegiatan spontan tersebut berhasil terkumpul uang tunai sebesar Rp 14.342.500. “Insya Allah jumlah tersebut akan terus bertambah, karena juga membuka donasi gempa Lombok kepada para alumni Risma JT di grup media sosial,” terangnya. 

Secara terpisah, Sekretaris Dewan Pelaksana Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah, KH Muhyiddin sangat mengapresiasi kegiatan ini. "Kemarin ada anak Risma JT minta izin terkait kegiatan donasi yang dilaksanakan setelah shalat Id dan saya ijinkan,” katanya. 

Tidak berhenti di masjid ini, tiga masjid besar di Semarang yaitu Masjid Agung Jawa Tengah, Masjid Agung Semarang dan Masjid Baiturrahman juga mengadakan pengumpulan donasi untuk gempa di Lombok dan diserahkan 31 Agustus, lanjut Muhyiddin.

Gempa yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat pada hari Minggu (29/7) sangat menyita perhatian kita semua warga Indonesia. Gempa-gempa susulan terjadi sepakan kemudian sampai sekarang ini. Yang  paling besar yaitu 7 SR terjadi pada hari Minggu (19/8). Gempa tersebut tercatat telah menelan korban jiwa sebanyak 26 orang meninggal dunia dan 476 lainnya cedera. Gempa juga menyebabkan ribuan rumah dan fasilitas umum rusak. (Ahsan Fauzi/Ibnu Nawawi)