Rapat Anggota Pimpinan Ranting Gerakan Pemuda Ansor Desa Bligo, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah mengamanatkan Imam Maliki sebagai ketua masa khidmah 2016-2018. Pada rapat di Aula Masjid Jami Manbaul Hikam Bligo tersebut dimulai dengan tahlil yang dipimpin Ust. M. Furqon Bakir, menyanyikan lagu Indonesia Raya, mars Ansor, mars Banser dan mars Syubbanul Wathan.
Selain Maliki, pada pemilihan yang berlangsung Rabu (27/4), ada calon lainnya yaitu M. Haris Rahman, M. Wakhidin, A. Baidlowi dan Mukhafidz. Tapi keempat calon mengundurkan diri pada saat proses pemilihan ketua.
"Sebagai kader penggerak NU, saya berusaha untuk tidak meminta jabatan.Tetapi apabila saya diamanati sebuah jawaban, ya harus saya terima amanat itu,” tegas Maliki.
Ketua demisioner PR GP Ansor Bligo M. Alaika Faza mengatakan, pemilihan ketua kali ini berbeda dengan pemilihan sebelumnya karena baru kali ini dilakukan secara aklamasi.
"Walaupun pemilihan ini dilaksanakan secara aklamasi, bukan berarti calon tunggal tersebut adalah kader yang ‘aji mumpung’. Semua kandidat calon sudah melalui proses seleksi oleh Pembina GPAnsor dan tokoh NU di lingkungan Bligo,” tandasnya.
Pada kesempatan tersebut, hadir Pembina PR Ansor kelurahan Bligo Eko Ahmadi. Dalam sambutan, ia mengatakan bahwa pengurus Ansor tingkat ranting itu sebagai ujung tombak dari kepengurusan di atasnya PAC, Cabang, Wilayah, dan Pusat. Sementara anggotanya adalah basisnya.
“Maka sebagai basis, harus mengawal tradisi secara masif dan sistematis sehingga tidak ada aliran baru yang berani masuk dan mencari penumpang. Ketika ini dilakukan maka ranting yang lain akan mencontoh untuk diterapkan di desanya,” jelasnya
Menurut pengurus Lesbumi PBNU ini, kalau setiap desa seperti itu maka wilayah kabupaten dengan pengurus cabangnya tidak akan kesulitan menanggapi aliran-aliran baru yang akan mengganti Pancasila dan mengubah NKRI.
Sehingga, lanjut dia, negara tidak perlu repot melakukan seminar dan sosialisasi tentang deradikalisasi dan bahaya narkoba sebab sudah dilakukan pengurus Ansor tingkat ranting.
“Maka negara harus menggandeng organisasi yang sudah melakukan hal ini tanpa menunggu organisasi mengajukan proposal,” pungkasnya. (Red: Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
6
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
Terkini
Lihat Semua