Yogyakarta, NU Online
Ustadz Imam Syafi’i dalam acara Nada dan Dakwah yang diselenggarakan oleh takmir masjid Anwarur Rasyid pada Senin (7/7) memaknai bulan Ramadhan dengan kewajiban berpuasa pada bulan itu sebagai bulan pendidikan multidimensi.
<>
“Pertama, puasa itu pertama mendidik jiwa syukur kepada Allah,” tuturnya. Dia menambahkan bahwa kemewahan hidup seperti apapun yang alami oleh seseorang tidak akan membuatnya merasa puas selama tidak memiliki jiwa syukur tersebut. Dan pada bulan Ramadhan ini jiwa syukur salah satunya dapat diwujudkan dengan menjaga lisan.
“Kedua, puasa itu mendidik jiwa sosial,” ungkapnya di tengah-tengah warga yang memadati ruang masjid.
“Ketiga, puasa itu mendidik kebeningan hati,” katanya.
Dengan penyampaian yang humoris serta diiringi oleh musik dan lagu-lagu yang dibawakan olehnya beserta seluruh anggota keluarga, pihaknya mengungkapkan bahwa yang keempat, puasa itu mendidik jiwa muraqabatullah (mendekatkan diri kepada Allah, red.).
“Kelima, puasa itu mendidik disiplin,” tuturnya. Berbagai ibadah, makan dan minum, serta aktivitas yang dilakukan di bulan Ramadhan semuanya mengarah pada latihan kedisiplinan.
“Keenam, puasa itu mendidik jika ukhuwah Islamiyyah,” ujarnya sambil memberi ulasan seputar aktor-aktor perwayangan dan relasinya dengan Islam.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Nur Hasanatul Hafshaniyah
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
3
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
4
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
5
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
6
Kantor Bupati Pati Dipenuhi 14 Ribu Kardus Air Mineral, Demo Tak Ditunggangi Pihak Manapun
Terkini
Lihat Semua