Daerah

Rais NU Pekalongan: Buku Jejak Dakwah Ulama Nusantara Wajib Dibaca Nahdliyin

Jum, 11 September 2020 | 05:30 WIB

Rais NU Pekalongan: Buku Jejak Dakwah Ulama Nusantara Wajib Dibaca Nahdliyin

Buku jejak Dakwah Ulama Nusantara terbitan PCNU Kota Pekalongan, Jateng (Foto: NU Online/Abdul Muiz)

Pekalongan, NU Online
Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan, Jawa Tengah KH Zakaria Ansor menyatakan, Nahdliyin (sebutan warga NU) wajib membaca buku 'Jejak Dakwah Ulama Nusantara'. Sebab, penulisan buku tersebut merupakan bagian dari upaya mengungkap fakta sejarah perjuangan para ulama, habaib, dan kiai di Kota Pekalongan.


"Penulisan buku yang diprakarsai PCNU Kota Pekalongan unuk mengungkap fakta sejarah perjuangan para ulama, habaib, dan kiai yang belum banyak diketahui oleh generasi penerus NU. Oleh karena itu, warga NU wajib baca," ujarnya.


Pernyataan itu disampaikannya saat bedah buku 'Jejak dakwah Ulama Nusantara' yang dihelat PC Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) NU Kota Pekalongan, di Gedung Aswaja setempat, Rabu (9/9) malam.

 

Baca juga : NU Pekalongan Terbitkan Buku 'Jejak Dakwah Ulama Nusantara'


Dikatakan, para ulama yang datang dari Hadramaut, Yaman seperti Habib Ahmad bin Thalib Al-Atthas datang ke Pekalongan kemudian menetap dan menyebarkan ajaran-ajaran tentang Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja). Habib yang dimakamkan di Pekalongan ini sangat layak diteladani terutama dalam hal memuliakan tamu dan murid-murid yang dididiknya.


"Ada banyak ulama dan habaib yang dalam menjalani hidupnya masa sebelum kemerdekaan yang memiliki pesantren harus berlawanan dengan Belanda. Proses perjuangan yang tak kenal lelah ini wajib diketahui oleh generasi penerus NU," tegas Kiai Zakaria.


Oleh karena itu, lanjut dia, buku yang diterbitkan oleh PCNU Kota Pekalongan ini bukan sekadar kumpulan cerita perjuangan para ulama dan habaib semasa hidupnya saja. Akan tetapi, lebih dari itu banyak kisah-kisah sangat inspiratif yang layak diketahui.


"Saya meminta seluruh jajaran pengurus NU, lembaga, badan otonom di semua tingkatan di Kota Pekalongan khususnya wajib memiliki dan membaca buku ini," tandasnya.

 


Potret kehidupan Ulama
Editor buku Jejak Dakwah Ulama Nusantara Arif Chasanul Muna mengungkapkan, buku terbitan PCNU Kota Pekalongan edisi 1 mencoba memotret kehidupan para ulama yang hidup di Kota Pekalongan.


"Tujuannya untuk mendapatkan pelajaran berharga dari sejarah kehidupan mereka dan menjaga warisan tradisinya," ujar Arif.


Disampaikan, ada banyak kisah-kisah menarik mengenai kegigihan mencari ilmu, perjuangan tak mengenal lelah dalam membimbing umat, ketulusan dalam berdakwah dan keteladanan akhlak yang luar biasa. "Kehidupan pada ulama ini merupakan 'ilmu hidup' dalam wujud nyata," tandasnya.


Ketua PC Lakpesdam NU Kota Pekalongan Abdul Adhim mengungkapkan, ada puluhan tokoh ulama, kiai, dan habaib di Kota Pekalongan yang siap ditulis. Akan tetapi karena sebagian masih menelusuri jejak ke para ahli waris, maka baru ada 16 tokoh yang berhasil dihimpun dan dibukukan.   


"Ini baru tahap pertama dan kami masih terus menelusuri fakta-fakta sejarah para ulama, kiai, dan habaib bekerjasama dengan mahasiswa Istitut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan," ucapnya.   


Disampaikan, bedah buku di Gedung Aswaja sebagai upaya uji kesahihan penulisan 'Jejak Dakwah Ulama Nusantara' bersama para ahli sejarah dan kebahasaan, sehingga diharapkan dapat menghasilkan penulisan sesuai standar.   


Sejarawan Kota Pekalongan Dirhamsyah mengaku salut atas upaya PCNU Kota Pekalongan menerbitkan buku penulisan tentang jejak langkah para ulama, kiai, habaib di Kota Pekalongan.   


"Meski harus diakui, bukan persoalan yang mudah menulis tentang sejarah. Akan tetapi keberanian PCNU Kota Pekalongan patut kita apresiasi," pungkasnya.  

 
Pewarta: Abdul Muiz 
Editor: Musthofa Asrori