Solo, NU Online
Masyarakat Jawa, khususnya di Jawa Tengah, memiliki beragam tradisi yang hadir menjelang Ramadlan tiba. Mulai dari Ruwahan, Nyadran, dan Padusan. Nama terakhir yang disebut, sebagian orang mempunyai anggapan bahwa sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadhan perlu mensucikan diri, orang Jawa menyebutnya dengan padusan yaitu mandi di pemandian tersebut di atas agar puasanya dapat lancar. Tradisi tersebut biasanya dilakukan satu sampai tiga hari menjelang Bulan Puasa.
<>
Di Boyolali misalnya, Tradisi padusan akan digelar selama dua hari (7/7) yakni, Ahad-Senin (7-8/7). Kegiatan tersebut akan dipusatkan di Umbul Pengging dan Umbul Tlatar.
“Total pengunjung pada padusan tahun ini diharapkan mencapai 19.000 orang,” ungkap Kabid Kebudayaan Disbudpar, Sutrisno.
Dia menambahkan kegiatan tradisi padusan di Pengging akan diawali dengan acara kirab budaya. Kirab dilakukan dengan berjalan kaki dari halaman Masjid Cipto Mulyo Pengging menuju lokasi Umbul Tirtomulyo Pengging.
“Kirab akan diramaikan penampilan marching band, tari gambyong dan tari tradisonal rakyat Cepogo,” terangnya.
Sementara itu, di Klaten acara padusan ini juga tidak kalah seru, Upacara tradisional padusan diadakan di obyek wisata Pemandian Jolotundo, Sumber Air Ingas, Ponggok, Lumban Tirto dan Tirto Mulyono sehari sebelum menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Kegiatan ini dihadiri beribu ribu pengunjung guna mensucikan diri sebelum menjalankan ibadah puasa.
Sedangkan masyarakat Magelang, meramaikan momentum ini dengan acara Padusan Bajong Banyu. Seperti yang diadakan oleh warga Dusun Dawung, Banjarnegoro, Mertoyudan. Warga membasuh wajahnya dengan air dalam padasan. Tak hanya membasuh wajah, mereka pun mendapatkan air yang sudah dibungkus dengan plastik kecil.
Acara pun berlanjut dengan saling guyur, serang, dan saling membasahi satu sama lain. Antusias warga begitu terlihat ketika mereka saling mencari mangsa untuk diguyur. Meski tubuh basah, keceriaan tampak mewarnai wajah mereka. Tradisi Bojong Banyu ini kemudian dilanjutkan dengan acara bersih makam dan pentas jatilan.
“Acara ini, selain untuk menambah kerukunan, juga memotivasi warga untuk melakukan puasa dengan ikhlas,” terang Gepeng Nugraha, Koordinator acara, Ahad (7/7).
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Ajie Najmuddin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Meraih Keutamaan Bulan Muharram
2
Koordinator Aksi Demo ODOL Diringkus ke Polda Metro Jaya
3
5 Fadilah Puasa Sunnah Muharram, Khusus Asyura Jadi Pelebur Dosa
4
Khutbah Jumat: Memaknai Muharram dan Fluktuasi Kehidupan
5
Khutbah Jumat: Meraih Ampunan Melalui Amal Kebaikan di Bulan Muharram
6
5 Doa Pilihan untuk Hari Asyura 10 Muharram, Lengkap dengan Latin dan Terjemahnya
Terkini
Lihat Semua