Daerah

Radikalisme Sudah Ada sejak Zaman Sahabat

NU Online  ·  Sabtu, 28 Juli 2018 | 15:00 WIB

Radikalisme Sudah Ada sejak Zaman Sahabat

Pengurus Aswaja NU Center Jatim, Yusuf Suharto

Jombang, NU Online
Keberadaan kelompok radikal atau radikalisme sebetulnya bukan hal baru. Beberapa abad silam tepatnya pada masa sahabat, kelompok semacam ini sudah ada, hanya saja belakangan ini dalam kemasan yang berbeda sebab zaman yang sudah maju.

Pengurus Aswaja NU Center Jawa Timur (Jatim) Yusuf Suharto mengungkapkan, radikalisme dalam sejarah Islam pertama ada yaitu pada masa Sahabat Sayyidina Ali saat sebagian pengikutnya keluar dari barisannya. Kelompok ini kemudian dikenal dengan kelompok khawarij.

"Kaum radikal pertama dalam Islam itu adalah kelompok khawarij yang memberontak dan mengkafirkan Sayyidina Ali," ungkapnya, Sabtu (28/7).

Kelompok khawarij yang awalnya setia terhadap Ali bin Abi Thalib kemudian keluar dan meninggalkan barisannya karena ketidaksepakatan terhadap keputusan Ali yang menerima arbitrase (tahkim) saat perang Shiffin.

Dikatakan Yusuf Suharto, jumlah pasukan yang hengkang dari barisan Ali tidak sedikit, terhitung ribuan pasukan yang kemudian membentuk kelompok khawarij.

Namun beberapa waktu kemudian, sebanyak 2000 pasukan kembali lagi ke pangkuan Ali sebab langkah diplomasi atau dialog antara Abdullah Ibnu Abbas dan kelompok khawarij. Abdullah Ibnu Abbas sendiri merupakan ahli tafsir di masanya.

"Dengan pendekatan cinta Abdullah Ibnu Abbas mendatangi khawarij dan mengajak dialog, setidaknya ada 2000 khawarij yang kembali ke pasukan Sayyidina Ali berkat diplomasi damai," urainya. (Syamsul Arifin/Muiz)