Maluku Tengah, NU Online
Menjelang malam ke-21 Ramadhan 1440 H lalu, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Maluku mengadakan silaturrahim bersama masyarakat Negeri Wakasihu, Kecamatan Lehitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah. Kegiatan yang bertemakan Amaliah Ramadhan dengan mengunjungi beberapa Negeri Muslim di Kecamatan Salahutu, Leihitu, dan Leihitu Barat.
Ketua PWNU Maluku Hi Karnusa Serang menjelaskan, pilihan PWNU Maluku ke Negeri Wakasihu karena negeri ini memiliki anak negeri yang menjadi tokoh NU Maluku. Beliau adalah Almarhum Tuan Guru Abdul Wahab Polpoke.
“Alamarhum Abdul Wahab pernah menjabat Rais Syuriyah PWNU Maluku,” ujar Hi Karnusa Serang pada acara buka puasa bersama masyarakat Negeri di Baileo Wakasihun Senin lalu.
Dikatakan Karnusa bahwa Tuan Guru Abdul Wahab adalah sosok yang berjasa dalam menjaga eksistensi NU di Maluku. Jasa beliau menjadi teladan Nahdliyin untuk bersatu dalam membangun organisasi yang kuat yang didukung oleh tradisi NU yang telah dijalankan oleh sebagaian besar masyarakat muslim Maluku.
“Sebagai orang yang telah berjasa, kami tetap mengenang beliau dengan berziarah ke makamnya di Negeri Wakasiu,” jelasnya.
Dalam kesempatan bersilaturami di negeri yang melahirkan tokoh NU Maluku ini, Fatayat NU juga memberikan bantuan kepada masyarakat yang disaksikan langsung oleh Raja Negeri Wakasihu, Ibu Polanunu.
Dalam kesempatan itu Ketua Fatayat NU Maluku, Habiba Pelu menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin Fatayat NU sebagai wujud kepedulian kepada sesama. Sebagai warga Nahdliyin dirinya tetap berkomitmen untuk berbakti kepada masyarakat Maluku.
Agenda PWNU dan Fatayat NU Maluku ke Negeri Wakasihu dimulai dengan melalukan ziarah ke makan Tuang Guru Abdul Wahab Polpoke, penyerahan bantuan, Buka puasa bersama dan ceramah di masjid Negeri Wakasihu.
Dalam taushiyah yang disampaikan Yunus Rahawarin, dijelaskan bahwa warga NU harus terus menjaga amalan Ahlusunnah wal Jamaah yang telah mentradisi dalam keseharian masyarakat.
“Sehingga kita benar-benar menjadi umat yang rahmatan lilalamin. Juga hidup sederhana, karena dengan kesederhanaan kita akan terhidar dari berbagai masalah terutama masalah riya' atau kesombongan,” ucapnya.
Mengakhiri kegiatan amaliyah di Negeri Wakasihu, PWNU dan Fatayat bersilaturahmi dengan para pengasuh Taman Pengajian Al-Qur’an di Negeri Asilulu. Di hadapan pengurus NU para pengasuh TPA menyatakan rindu kehadiran NU di negerinya, terutama dalam mendorong kerja sama dalam pembinaan para santri di TPA. (Red: Fathoni)