Daerah

PWNU Jawa Timur: NU Jember Harus Bersatu

Ahad, 28 Juli 2019 | 08:46 WIB

PWNU Jawa Timur: NU Jember Harus Bersatu

Katib Syuriyah PWNU Jawa Timur, KH Syafrudin Syarif saat memberikan pengarahan dalam acara Konferensi Cabang (Konfercab) Nahdlatul Ulama Jember di kampus Universitas Islam Jember

Jember, NU Online

Soliditas dan kebersamaan adalah modal penting bagi NU menuju kejayaan. Tanpa itu, sulit untuk menggapai apa yang diinginkan. Demikian diungkapkan Katib Syuriyah PWNU Jawa Timur, KH Syafrudin Syarif saat memberikan pengarahan dalam acara Konferensi Cabang (Konfercab) Nahdlatul Ulama Jember di kampus Universitas Islam Jember (UIJ), Ahad (28/7).

 

Menurutnya, soliditas dan kebersamaan segenap elemen NU di Jember masih perlu ditingkatkan lagi. Sebab jika mengacu pada realitas politik yang ada, Jember tidak mencerminkan kebesarannya sebagai kantong NU. Dalam catatan sejarah kontestasi pemilihan kepala daerah, wakil NU Jember tak pernah berjaya.

 

“Tapi kalau bersatu, kita kompak, apapun bisa dilakukan. Jangan sampai NU jatuh kedalam lobang yang sama,” ucapnya.

 

Ia mengkaui bawa NU Jember mempunyai modal besar untuk maju dengan catatan kekompakan antar elemen NU wajib ditingkatkan. Diakuinya, godaan-godaan untuk tidak sejalan antar elemen NU dalam sirkuit politik memang ada, dan kadang menggiurkan.

 

“Kalau kita bercerai berai, maka yang untung orang lain,” tegasnya.

 

Di bagian lain, Kiai Syafrudin memuji NU Jember yang diakuinya cukup hebat. Ini bisa dilihat dari keunggulan NU Jember dalam sejumlah lomba, khususnya di bidang Ahlusunnah wal Jamaah (Aswaja). Selain beberapa kali menjuarai lomba Aswaja di tingat Provinsi Jawa Timur, para kiai dan pakar Aswaja Jember kerap diundang ke daerah lain, bahkan sampai ke manca negara sebagai narasumber pelatihan dan sebagainya.

 

“Jember hebat. Cuma dalam beberapa kali lomba, NU Jember kok tidak ikut, saya kaget,” jelasnya.

 

Sebelum menyudahi pengarahannya, Kiai Syafrudin berkenan membuka Konfercab dengan pembacaan surah Al-Fatihah, yang dilanjutkan dengan pemukulan rebana oleh sejumlah kiai dan ketua panitia.

 

Konferensi tersebut dihadiri oleh sejumlah sekitar 900 orang. Mereka terdiri dari utusan Ranting NU dan MWCNU se-Kabupaten Jember. (Aryudi AR)