Daerah

PWNU Jatim: Tiga Tugas untuk Warga NU

NU Online  ·  Sabtu, 28 Juli 2018 | 22:00 WIB

PWNU Jatim: Tiga Tugas untuk Warga NU

KH Anwar Iskandar (foto: istimewa)

Kediri, NU Online
Di era saat ini, ada tiga tugas berat untuk Nahdlatul Ulama dan warga Nahdliyin. Tiga tugas itu, harus dijalankan untuk kemaslahatan umat dan NKRI.

Hal tersebut disampaikan Wakil Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Anwar Iskandar, mewakili Rais PWNU Jatim, KH Anwar Manshur, untuk menyampaikan Khotbah Iftitah pada pembukaan Konferwil NU Jatim 2018 di Pesantren Lirboyo, Sabtu (28/7) malam.

"Pesan Rais, ada tiga hal utama yang menjadi tugas NU dan warga Nahdliyin di Indonesia, terutama di Jawa Timur," katanya, di hadapan ratusan peserta Konferwil NU Jatim.

Pertama, kata, Kiai Anwar Iskandar, adalah mempertahankan, melestarikan dan memperjuangkan ajaran Aswaja An-Nahdliyah di Indonesia. "Itu tanggungjawab besar NU dan warga NU. Melestarikan dan memperjuangkan ajaran Islam Aswaja An-Nahdliyah," katanya.

Ajaran Islam Aswaja adalah peninggalan Rasulullah, sahabat dan ulama yang harus dijaga. Apalagi tantangan zaman itu sangat dahsyat. "Jika melihat media sosial, betapa besarnya ancaman yang tidak menginginkan Aswaja An-Nahdliyah," jelasnya.

Oleh karena itu, melalui pesantren yang mengajarkan kitab salaf, yang isinya Aswaja An-Nahdliyah, ajaran yang menyebarkan kedamaian Islam, harus dijaga dan menjadi tugas utama NU dan Nahdliyin.

Tugas kedua, yakni menjaga NKRI. Di mana rakyat berjuang, harus dijaga kedaulatan NKRI. Hal itu sudah dibuktikan oleh ulama Aswaja An-Nahdliyah, yang berani angkat senjata melawan kedhaliman, yakni Diponegoro, Beliau adalah ulama.
 
"Itu cara mempertahankan NKRI. Di zamannya, perang dengan fisik dan juga jihad dengan resolusi jihadnya Hadratus Syekh KH Hasyim Asyari," tegasnya.

Jihad saat ini kata Kiai Anwar, adalah berperang melawan radikalisme dan aliran yang tidak sesuai dengan Pancasila dan NKRI. "NU harus ada di garda terdepan menjaga NKRI," katanya.

Ketiga, NU harus menjadi alat bagaimana menyejahterakan rakyat. Sejehtera dalam kesehatan, sejahtera dalam pendidikan, dan umat tidak selalu berada pada garis kemiskinan. "Ini tugas NU, ini jelas pekerjaan berat, tapi harus ikhlas," katanya.

Dikatakan, NU tidak tergilas dengan kondisi zaman. Malah, NU semakin jaya dan semakin besar. "Hal itu tanda bahwa NU didirikan oleh para ulama yang ikhlas berjuang untuk NKRI, selalu bertawakkal kepada Allah," pungkasnya.(Imam Kusnin Ahmad/Rof Maulana/Muiz)