Daerah

Pupuk Paseduluran, Pagar Nusa Kartasura Gelar Latihan di Pantai Gunung Kidul

Sel, 4 Februari 2020 | 07:00 WIB

Pupuk Paseduluran, Pagar Nusa Kartasura Gelar Latihan di Pantai Gunung Kidul

Pagar Nusa Sukoharjo gelar latihan di Pantai Gunung Kidul, DIY (Foto: NU Online/Arin)

Gunung Kidul, NU Online 
Kegiatan latihan yang diselenggarakan Pagar Nusa Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah pada Ahad (02/02) kemarin berbeda dari biasanya. Para santri dan anggota rela menempuh jarak puluhan kilo meter dengan mengendarai sepeda motor untuk sampai di Pantai Sepanjang, Gunung Kidul dan menyelenggarakan rangkaian kegiatan di sana. 
 
Sesampainya mereka di lokasi pada Sabtu (01/02) selain diniatkan untuk pindah tempat latihan dan mencari suasana baru, kegiatan tersebut juga diselenggarakan untuk mempererat tali paseduluran antar anggota dan santri Pagar Nusa Kartasura.
 
“Kegiatan ini selain untuk lebih mendekatkan kita dengan alam juga diharapkan mampu menciptakan kesan antara kita sehingga kita sama-sama mengingat dan kemudian saling akrab,” tutur Ketua panitia kegiatan Pagar Nusa On Trip Iryana Putri.
 
Kepada NU Online, Senin (3/2) Putri menjelaskan bahwa acara latihan yang dibungkus dengan kegiatan Masa Keakraban (Makrab) ini merupakan rencana lama yang baru bisa diselenggarakan pada tahun ini. 
 
"Kegiatan yang mengangkat tema “Dolan Mantai Bebarengan Membumikan Paseduluran” ini dijadikan salah satu syarat bagi santri untuk bisa mengukuti Ujian Kenaikan Tingkat I," ungkapnya.

Disampaikan, acara makrab atau yang mereka sebut ngecamp diikuti oleh 27 santri 19 anggota baru serta 8 anggota senior. Dalam kegiatan ini tugas para anggota baru adalah membimbing  para Santri untuk menyemarakkan kegiatan yang diawali dengan aktivitas outbond dilanjutkan pensi, meditasi, coffe break, senaman jurus-jurus Nasional Ke-pagar Nusa-an dana diakhiri do’a serta foto bersama. 
 
"Untuk memperkuat kesan yang didapat, setelah melaksanakan shalat maghrib berjamaah kegiatan dilanjut dengan makan bersama.  Mengadopsi budaya santri-santri pesantren yang sudah lama diterapkan di lingkungan Pagar Nusa Kartasura, makan bersama dilakukan dengan mayoran," katanya. 
 
Dikatakan, tradisi yang merupakan ajaran Rasulullah dan yang orang-orang  sebut satu nampan banyak tangan ini mengajarkan santri arti dari kesederhanaan dan rasa paseduluran yang kuat. 
 
Guna lebih mematangkan kembali niat santri dalam mengikuti pencak silat Pagar Nusa  panitia mengadakan tes meditasi. Pada sesi ini santri diminta memejamkan kedua mata dan menghadap kearah laut. Dibimbing Dimyati, santri diminta mengatur nafas, berkonsentrasi dan seakan-akan menyatu dengan suasana alam kala itu.
 
“Acara latihan dan ngecamp ini seru tidak spaneng seperti biasanya, dikarenakan teman-teman lebih akrab dalam berkomunikasi yang semulanya tidak berani angkat suara ini sudah mulai berani bergabung dengan teman-teman yang lain” papar salah satu santri peserta kegiatan Hamida Az-zahra.
 
Kontributor: Puji Lestari, Arin
Editor: Abdul Muiz