Daerah

Profesionalisme Dapat Tingkatkan Santri

NU Online  ·  Selasa, 9 Maret 2004 | 02:27 WIB

Jakarta, NU Online
Bupati Banjar, Propinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), H.Rudy Ariffin berpendapat, untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas santri agar berkemampuan membaca serta menulis Al Qur’an bukan tantangan ringan, bahkan cukup berat.

Namun semua tantangan itu, menurut dia, insya Allah teratasi melalui pendidik yang mampu serta bertanggung jawab, disamping menerapkan sistem manejemen profesional dan transparan, demikian dilaporkan, Selasa.

<>

Bupati Rudy mengemukakan itu pada pembukaan Rapat Kerja Raker) Kepala Taman Kanak-Kanak Al Qur’an/Taman Pendidikan Al Qur’an (TKA/TPA) se Kabupaten Banjar.

Dalam sambutan yang dibacakan Asisten Sekda Bidang Administrasi, Drs.H.Akhmad Dalmi itu, Bupati Banjar minta para Kepala TKA/TPA agar dapat memberikan motivasi baru kepada ustadz-ustadzah, antara lain yang berkaitan dengan tingkat kesejahteraan.

Sebagai misal membuka wirausaha simpan pinjam, sehingga hal tersebut akan memberikan semangat dan gairah bagi tenaga pengajar itu melakukan tugasnya sebagai pendidik Al Qur’an.

Selain itu, Kepala TKA/TPA hendaknya juga harus dapat menciptakan ide-ide maupun inovasi baru didalam kegiatan belajar-mengajar di lembaga pendidikannya tersebut.

Sementara itu, Direktur Daerah Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) TKA - Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Banjar, Drs. Mukhyar Syukur menerangkan, Raker dimaksud untuk menyamakan visi dan persepsi dalam mengelola
TKA/TPA.

Menurut dia, persamaan visi dan persepsi tersebut penting, karena ke depan pengembanan tugas pembinaan dan pengembangan Al Qur’an harus lebih meningkat lagi.

Begitu pula, seiring dengan makin berkembangnya TKA maupun TPA di Kabupaten Banjar, maka untuk ke depan mungkin perlu pula pengembangan pendidikan diploma dua (D2) bagi tenaga pendidiknya, demikian Mukhyar.

Pgs. Kabag Humas Sekretariat Daerah Banjar, Drs.Syahda Mariadi, M.Si menambahkan, Raker Kepala TKA/TPA yang berlangsung sehari, Minggu itu juga membahas berbagai materi, diantaranya evaluasi kerja  Kepala TKA, kurikulum, kegiatan munaqasah (ujian) santri. Selain itu, mengenai administrasi dan dasar-dasar kepemimpinan, aktualisasi data, pawai hijriyah dan Festival Anak Saleh Indonesia (FASI).(red)