PMII: Raskin, Penghinaan Pemerintah pada Rakyat Miskin
NU Online · Rabu, 11 Maret 2015 | 18:01 WIB
Bandung, NU Online
Persoalan pangan yang kini sedang merebak di masyarakat tidak hanya masalah langka serta mahalnya harga beras, tapi terdapat pula masalah-masalah lain seperti penyaluran beras bagi rakyat miskin (Raskin). Persoalan tersebut penting untuk diperhatikan pemerintah.
<>
Demikian disampaikan Nurul Bahrul Ulum, ketua Korp PMII Puteri (Kopri) Cabang kota Bandung bersama ratusan aksi massa saat melakukan demonstrasi secara damai di depan kantor Bulog, kota Bandung, Rabu (11/3) siang.
Nurul menilai raskin atau beras yang disalurkan pemerintah bagi masyarakat miskin banyak yang tidak layak dikonsumsi. Ia menemukan beras tersebut sudah bau, bahkan ada kutunya. Jika pemerintah tidak segera meningkatkan kualitas raskin, pihaknya akan mendesak untuk segera dihentikan.
“Stop raskin jika pemerintah tak memberikan raskin yang berkualitas,” tegasnya saat ditemui NU Online di sela-sela aksi.
Senada dengan Nurul, Aldo Nugraha saat berorasi mengatakan bahwa raskin merupakan wujud penghinaan pemerintah kepada masyarakat miskin. Karena yang disalurkan kepada masyarakat miskin termasuk beras yang tidak layak dan tidak berkualitas.
Dia juga mengkritik pemerintah yang berani memberikan izin pembangunan gedung-gedung mewah dengan mengorbankan tanah-tanah garapan petani. Ulah ini berdampak pada penurunan jumlah petani dalam negeri, sehingga mengakibatkan impor beras.
“Stop impor beras. Dan pemerintah harus menjunjung tinggi kedaulatan pangan di Indonesia,” tandas salah satu pengurus cabang PMII kota Bandung itu. (Muhammad Zidni Nafi’/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua