Pariaman, NU Online
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Pariaman, gelar Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) Sabtu-Ahad (9-10/1) di Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum Desa Kajai, Kecamatan Pariaman Selatan Kota Pariaman dengan tema “Pertajam arah pergerakan demi masa depan yang cemerlang dan mandiri”.
Ketua Umum PMII Cabang Kota Pariaman, Ori Syativa Syakban, di Pariaman, Kamis (7/1/2010) mengatakan, kegiatan ini selalu diadakan setiap tahun, dalam rangka memberi pembekalan terhadap anggota baru. Demikian dilaporkan Kontributor NU Online Bagindo Armaidi Tanjung di Padang.<>
Dikatakan, sebagai mahasiswa harus paham tentang arti organisasi, mau dipimpin dan mau memimpin. Mahasiswa yang tidak mau terlibat dalam organisasi, akan merugi sendiri, karena setelah tamat dari bangku perkuliahan mau ataupun tidak akan terlibat dalam kegiatan masyarakat.
“Di situlah nanti, terasa pentingnya arti dari organisasi. Orang yang tidak paham berorganisasi akan kaku di lapangan dan setiap diminta tampil, mengaku serba tidak bisa yang pada sendirinya akan minder dari masyarakat,” tutur Ori menimpali.
Lebih jauh disampaikan, anggota baru yang sudah terdaftar hampir mencapai 100 orang berasal dari perguruan tinggi di Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman dan paling terbanyak dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Syekh Burhanuddin. Informasi terakhir mahasiswa dari Bukittinggi juga menyatakan keikutsertaannya. (arm)
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Pariaman, gelar Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) Sabtu-Ahad (9-10/1) di Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum Desa Kajai, Kecamatan Pariaman Selatan Kota Pariaman dengan tema “Pertajam arah pergerakan demi masa depan yang cemerlang dan mandiri”.
Ketua Umum PMII Cabang Kota Pariaman, Ori Syativa Syakban, di Pariaman, Kamis (7/1/2010) mengatakan, kegiatan ini selalu diadakan setiap tahun, dalam rangka memberi pembekalan terhadap anggota baru. Demikian dilaporkan Kontributor NU Online Bagindo Armaidi Tanjung di Padang.<>
Dikatakan, sebagai mahasiswa harus paham tentang arti organisasi, mau dipimpin dan mau memimpin. Mahasiswa yang tidak mau terlibat dalam organisasi, akan merugi sendiri, karena setelah tamat dari bangku perkuliahan mau ataupun tidak akan terlibat dalam kegiatan masyarakat.
“Di situlah nanti, terasa pentingnya arti dari organisasi. Orang yang tidak paham berorganisasi akan kaku di lapangan dan setiap diminta tampil, mengaku serba tidak bisa yang pada sendirinya akan minder dari masyarakat,” tutur Ori menimpali.
Lebih jauh disampaikan, anggota baru yang sudah terdaftar hampir mencapai 100 orang berasal dari perguruan tinggi di Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman dan paling terbanyak dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Syekh Burhanuddin. Informasi terakhir mahasiswa dari Bukittinggi juga menyatakan keikutsertaannya. (arm)
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar: Menjadi Khalifah di Bumi Harus Dimulai dari Pemahaman dan Keadilan
2
Amerika Bom 3 Situs Nuklir Iran, Ekskalasi Perang Semakin Meluas
3
Nota Diplomatik Arab Saudi Catat Sejumlah Kesalahan Penyelenggaraan Haji Indonesia, Ini Respons Dirjen PHU Kemenag
4
Houthi Yaman Ancam Serang Kapal AS Jika Terlibat dalam Agresi Iran
5
PBNU Desak Penghentian Perang Iran-Israel, Dukung Diplomasi dan Gencatan Senjata
6
Menlu Iran Peringatkan AS untuk Tanggung Jawab atas Konsekuensi dari Serangannya
Terkini
Lihat Semua
