PMII DIY Helat Pagelaran Seni dan Budaya Nusantara
NU Online · Senin, 22 April 2013 | 13:32 WIB
Yogyakarta, NU Online
Pagelaran seni dan budaya nusantara yang diadakan oleh Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Sabtu (20/04) malam berlangsung cukup ramai.
<>
Para aktivis PMII datang secara berduyun-duyun memadati gedung Multi Purpose (MP) UIN Sunan Kalijaga sebagai lokasi acara yang terletak di Jl. Laksda Adisucipto, Yogyakarta.
Dengan mengangkat tema “Menggerakkan Tradisi Menuju Perdamaian NKRI”, acara ini merupakan puncak rangkaian Pekan Sahabat Nasional 2013 yang telah berlangsung sejak 13 April 2013, dalam rangka memperingati hari lahir ke-53 PMII.
Acara ini dihelat sebagai salah satu bentuk tanggungjawab mahasiswa dalam rangka mewujudkan perdamaian NKRI sebagai salah satu dari empat pilar Negeri ini yang harus dipertahankan. Jadi, mahasiswa sudah tidak sepatutnya lagi hanya menggelar aksi turun di jalan, tapi juga harus mampu berkontribusi dengan konkrit demi mewujudkan perdamaian NKRI.
Demikian diungkapkan Imam S Arizal selaku ketua umum cabang PMII D.I Yogaykarta dalam sambutannya malam itu.
Karena ke depan, Indonesia tidak hanya akan mendapatkan tantangan dari luar saja, akan tetapi juga dari dalam negeri sendiri. Dan hari ini, bangsa kita tiada terasa telah dijajah oleh ‘orang dalam’ sendiri demi kepentingan sesaat, semisal beberapa kasus kekerasan dan tindakan premanisme yang belakangan kerap menghebohkan kota dengan slogan berhati nyaman ini, tandas sosok yang merupakan mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut.
Acara malam itu dibuka dengan penampilan kelompok musik patrol yang merupakan musik khas kota Jember Jawa Timur, dengan mendendangkan lagu jaranan dan Padhang Bulan. Acara ini juga diisi dengan orasi kebangsaan oleh H Idham Samawi, selaku anggota IKA-PMII Yogyakarta sekaligus mantan Bupati Kabupaten Bantul.
Selain orasi kebangsaan, acara ini juga dimeriahkan dengan penampilan tarian dan musik kelompok mahasiswa dari berbagai daerah, seperti tari Muang Sangkal (Sumenep Madura), tari Briuk Tinjal (Lombok NTB), tari dan kesenian Sumatera Selatan, musik Tongtong (Jember Jawa Timur), Gorong-Gorong Institute, Komunitas Rudal Yogyakarta, dan Orkes Gambus Al-Jamiah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Pagelaran tersebut berakhir dengan tertib sekitar pukul 00:00 malam. Para hadirin pada malam itu seakan mendapat suntikan semangat baru, agar lebih mencintai, melestarikan dan mempertahankan budaya nusantara sebagai salah satu aset bangsa.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Dwi Khoirotun Nisa’
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
3
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
4
Waketum PBNU Jelaskan Keistimewaan Belajar di Pesantren dengan Sanad
5
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Hikmah Hijrah Nabi Muhammad kanggo Generasi Milenial lan Z
6
Khutbah Jumat: Menyadari Hakikat Harta dan Mengelolanya dengan Baik
Terkini
Lihat Semua