Semarang, NU Online
Lembaga Kajian dan Penerbitan (LKaP) PMII Rayon Abdurrahman Wahid Komisariat Walisongo Semarang menggenjot nalar kritis anggota melalui Sekolah Kader angkatan ke-4) di Pondok Pesantren Sabilul Huda Desa Wisata Kandri, Gunung Pati Kota Semarang (21-27/2).
<>
Kegiatan bertema “Konstruksi Nalar Kritis Kader Guna Mentradisikan Laku Ilmiah” ini dibatasi 25 peserta, supaya lebih kondusif dan efektif. Peserta diberikan materi seputar filsafat dan ilmu sosial.
Materi tersebut di antaranya, pengantar filsafat, filsafat modern, filsafat islam, filsafat pendidikan hingga filsafat sosial. Berbagai materi filsafat dan ilmu sosial tersebut disampaikan diantaranya oleh Dr. Tedi Kholiludin dari Lakpesdam PWNU Jawa Tengah, kemudian Dr. Ilyas Supena Dosen Pascasarjana IAIN Walisongo Semarang.
Dalam kegiatan ini peserta Sekolah Kader juga diajak berdiskusi terkait materi yang telah diberikan lewat Focus Group Discussion (FGD). Ini memberikan kesempatan para peserta untuk dapat bertukar pikiran dan saling berdialektika terkait pemahaman mereka terhadap materi yang mereka dapatkan.
Dengan mengusung visi intelektual, Endah Kartika Ratnasari selaku direktur LkaP mengatakan, kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi nalar kritis kader ke depannya, sesuai dengan tema yang kita usung.
Senada dengan Endah, Abdul Ghofar, ketua panitia, mengatakan, tujuan Sekolah Kader adalah upaya utuk menciptakan nalar berpikir ilmiah bagi kader-kader PMII. “Kami berharap tradisi berpikir kritis dapat diimplementasikan dalam laku sehari-hari alumni Sekolah ini”, imbuhnya
Agenda ini didukung penuh berbagai pihak terkait. Diantaranya dosen IAIN Walisongo yaitu DR. Mahfud Junaedi yang juga menjadi pemateri di Sekolah Kader menuturkan bahwa kegiatan seperti ini harus rutin dilaksanakan. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para kader PMII untuk dapat berpikir kritis dan ilmiah. “Jangan sampai kuliah mengganggu kegiatan seperti ini. Kegiatan kuliah lancar, agenda seperti ini juga lancar,” tambahnya.
Dalam sekolah ini peserta tidak hanya diajak membaca, diskusi dan menulis. Para peserta juga diberikan tugas untuk turun basis ke masyarakat sekitar untuk melakukan mapping persoalan sosial yang ada di wilyah Desa Kandri, turun basis ini bagian dari implementasi salah satu materi pada Sekolah Kader yaitu aplikasi filsafat sosial.
Agenda Sekolah yang dilaksanakan LKaP PMII Abdurrahman Wahid ini menurut salah satu peserta yakni, Baihaqi sangat bermanfaat. Dia sangat tertarik belajar filsafat. “Saya juga salut dengan panitia pelaksana yang begitu peduli dan tanggap akan kebutuhan peserta”, tambahnya.
Syafii, sebagai Ketua PMII Rayon Abdurrahman Wahid berharap kader-kader PMII ke depannya dapat menjadi lebih cerdas, kritis, berwawasan dan mampu memberi solusi atas permasalahan masyarakat.
Agenda yang sarat akan nilai intelektual ini tidak selesai begutu saja. Akan tetapi ada rencana tindak lanjut untuk terus mengawal alumni Sekolah Kader ini. Adapun kegiatan sebagai follow up Sekolah Kader ini diantaranya Sekolah Nalar Kader, Diskusi Filsafat dan Pelatihan menulis.(Ria, Esty/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
5
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua