Daerah

PKPPN Gelar Kegiatan Lisan Santri Camp di Pesantren

NU Online  ·  Ahad, 13 Mei 2018 | 09:00 WIB

PKPPN Gelar Kegiatan Lisan Santri Camp di Pesantren

Kegiatan Lisan Santri Camp di Pesantren Alpansa Klaten

Klaten, NU Online
Pusat Kajian dan Pengembangan Kajian Pesantren Nusantara (PKPPN) IAIN Surakarta bersama The Wahid Foundation mengadakan kegiatan Lisan (Literasi Islam Santun dan Toleran) Santri Camp di Pesantren Al-Muttaqien Pancasila Sakti (Alpansa) Klaten.

Kegiatan yang diselenggarakan selama tiga hari, Jumat-Ahad (11-13/5), bertujuan untuk menebar pesan perdamaian dan menolak ujaran kebencian di kalangan generasi muda. 

Beberapa narasumber yang dihadirkan antara lain KH Abdullah Faishol (Rais Syuriah PCNU Sukoharjo), Abu Nadhif (Redaktur Pelaksana Solo Pos), H Syaifullah Amin (Wakil Direktur NU Online), dan SF L Sanjaya Purnama (Ahli digital dan Dosen IAIN Surakarta).

"Para narasumber tersebut menjadi pemantik diskusi para peserta sekaligus sebagai mentor dalam mengembangkan literasi di bidang media massa, media sosial dan media digital," terang M Endy Saputro, Manajer Program Lisan dan IAIN Surakarta.

Ditambahkan Endy, para peserta kegiatan Lisan Santri Camp berasal dari perwakilan sekolah, pesantren dan kampus se-Solo Raya yang sebaran daerahnya di antaranya adalah Sukoharjo, Boyolali, Sragen, Klaten, Wonogiri, Solo dan Karanganyar.

"Mereka kami kumpulkan untuk bersama-sama belajar tentang bagaimana berislam secara santun dan toleran. Kami berharap ke depan mereka akan menjadi kader penggerak Islam santun yang menunjukkan Islam yang ramah dan bukan pemarah," imbuh M Zainal Anwar, Direktur PKPPN IAIN Surakarta.

Para peserta dibekali tentang Literasi Islam Santun melalui buku saku yang telah disediakan oleh tim Lisan dan juga diberikan materi tentang literasi media massa dan digital.

Setelah kegiatan ini, diharapkan mereka menjadi Duta Lisan yang akan menebarkan nilai-nilai Islam yang santun dan toleran di daerah masing-masing dan menyebarkan spirit Islam rahmatan lil 'alamin, khususnya di ranah media sosial.  (Ajie Najmuddin/Muiz)