Pimpinan Ajaran Sesat di Lebak Diberikan Peringatan "Keras"

Lebak, NU Online
Pimpinan ajaran sesat di Kecamatan Kalanganyar dan Cibadak, Kabupaten Lebak, diberikan peringatan "keras" oleh Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem).

Ketua Pakem, Kabupaten Lebak, Renny, Selasa, mengatakan, hingga saat ini pihaknya tidak menahan kedua pimpinan ajaran sesat, karena masih bisa dibina untuk tidak mengulangi perbuatannya.<> 

Kedua penyebar ajaran sesat sudah menyatakan tobat juga berjanji tidak akan menyebarkan kembali ajaran tersebut kapada orang lain. "Itu dikatakan saat kami panggil bersama anggota pakem lainya," katanya.

Meskipun demikian, pihaknya tetap selalu diawasi dan dibina, sehingga tidak menimbulkan keresahan bagi masyarakat.

Menurut dia, Ustad Sapei yang menyebarkan di Desa Asem, Cibadak dan Husen pimpinan Kandang Rasul Desa Pasirkupa, Kalanganyar belum ditahan. Akan tetapi, jika menyebarkan ajaran sesat tidak tertutup kemungkinan dikenakan pasal 156 tentang penodaan agama.

"Selama ini saya hanya memberikan tindakan persuasif dan belum menahan pimpinan ajaran sesat itu," katanya. 

Ia menyebutkan, pimpinan ajaran sesat yang disebarkan Ustad Sapei sebuah kekeliruan karena mengambil dari beberapa sumber hadist dan nas Al-quran dijadikan sebagai landasan untuk ibadah.

Oleh karena itu, ajaran itu tidak sesuai dengan agama Islam  pada umumnya. Misalnya, dia tidak mewajibkan solat Jumat dan membaca syahadat menyebut Nabi Adam sampai Muhamad Saw.

Sedangkan, Husen pimpinan Kandang Rasul, hingga saat ini belum ada kegiatan penyebaran ajaran sesat, karena masih berkoordinasi dengan pimpinan pusat yang beralamat di Cisoka, Kabupaten Tangerang.

"Saat ini aliran Kandang Rasul hanya sebatas laporan kepada pimpinan pusat juga 16 anak buahnya sudah menyatakan tobat," ujar Sopyan. (ant/suh)