Daerah

Pimpin Fatayat Bojonegoro, Ifa Ingin Jadikan Fatayat Sumber Pengetahuan

Sel, 26 November 2019 | 01:00 WIB

Pimpin Fatayat Bojonegoro, Ifa Ingin Jadikan Fatayat Sumber Pengetahuan

Ketua PC Fatayat NU Bojonegoro terpilih (Foto: NU Online/M Yazid)

Bojonegoro, NU Online
Konferensi Cabang (Konfercab) Fatayat NU Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur di Pesantren Al-Rosyid, Dander, Bojonegoro, Jawa Timur Ahad (24/11) menetapkan kembali Ifa Khoiria Ningrum menjadi ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU periode 2019-2024.
 
Setelah peserta konferensi dari kecamatan se-Kabupaten Bojonegoro secara aklamasi memilih kembali Ifa Khoiria Ningrum, untuk menahkodai badan otonom (Banom) NU perempuan itu. Pasalnya, selama memimpin di periode 2014-2019 dirasa sukses membangun dan menggerakkan organisasi perempuan tersebut.
 
"Kepengurusan Mbak Kaji, sapaan karib Ifa Khoiria Ningrum benar-benar dinamis dan sukses. Sehingga mayoritas memilihnya kembali," kata Ketua PAC Fatayat Kanor, Vesta Farida yang juga Ketua Panitia Konfercab.
 
Ketua PC Fatayat NU Bojonegoro terpilih Hj Ifa Khoiria Ningrum berterimakasih kepada semua pihak yang sudah mendukung konferensi. Komitmen Fatayat NU Bojonegoro sangat jelas, yakni optimalisasi peran dalam mewujudkan keluarga maslahan, mencetak genetasi penerus bangsa yang berakhlaqul karimah.
 
"Kita ingin kembali ke keluarga. Penguatan fatayat NU sebagai sumber pengetahuan tentang Islam untuk perempuan dan anak melalui keluarga," kata Ifa usai terpilih kembali.
 
Selain itu, Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (Unugiri) Kabupaten Bojonegoro ingin Fatayat NU menjadi pribadi yang shalihah. Termasuk berupaya membuat keluarga yang maslahah, dengan tetap berkhitmad untuk Nahdlatul Ulama.
 
"Mewujudkan masyarakat khairu ummah, negara baldatun thoyibatun, dan semesta yang rahmatan lil alamin. Dengan kita memulai dari diri kita dan keluarga untuk bisa bermanfaat sebanyak ummat," terangnya.
 
Bupati Bojonegoro, Hj Anna Mu'awanah berulang kali menyinggung peran yang istimewa Fatayat di keluarga. Termasuk mengingatkan peran ibu di keluarga dan masyarakat, terutama untuk memantau khusus anak-anak di era milenial.
 
"Berulang kali Pemkab Bojonegoro menggelar swepping ke tempat hiburan-hiburan, ada yang masih anak-anak. Pamitnya dari rumah ke temannya," terangnya saat memberikan sambutan.
 
"Sehingga agar tidak terjadi hal-hal yang kurang diinginkan, maka jika anak mengaji atau belajar ke luar harus dipantau. Bahkan jika perlu orang tua mengetahui nomor anaknya. Kebijakan untuk mendukung belajar anak adalah Program 18.21 tepatnya orang tua dan anak puasa gawai mulai pukul 18.00 WIB-21.00 WIB," imbuhnya.
 
Diharapkan Fatayat NU Bojonegoro ke depan bisa lebih baik lagi, melalui Konfercab Fatayat NU ini bukan sekadar cerdas di keluarga, tapi dikembangkan ke masyarakat.
 
Kontributor: M Yazid
Editor: Abdul Muiz