Pesantren Nahdlatul Muta’allimin Gelar Takhimul Kutub
NU Online · Selasa, 23 Juni 2015 | 04:19 WIB
Probolinggo, NU Online
Selama bulan suci Ramadhan 1436 H, Pondok Pesantren Nahdlatul Muta’allimin di Desa Kropak Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo menggelar takhimul kutub (membaca dan mendalami isi kitab) bagi santri mukim. Kegiatan ini sudah berjalan sejak puluhan tahun yang lalu.<>
Walaupun kalender pendidikn bulan suci Ramadhan baik di sekolah tingkat SD/MI, MTs/SMP, MA/SMA/SMK libur sampai dengan 27 Juli 2015 dan hanya diisi Pondok Ramadhan, tetapi Pesantren Nahdlatul Muta’allimin mengagendakan sejumlah kegiatan keagamaan yang salah satunya takhimul kutub.
“Kegiatan ini dilaksanakn pada tanggal 5 Ramadhan 1436 H/ 22 Juni 2015 M hingga 19 Ramadhan 1436 H/6 Juli 2015. Kegiatannya cuma membaca dan mendalami isi kitab setiap hari,” ungkap salah satu keluarga Pesantren Nahdlatul Muta’allimin Indra Subiantoro, Selasa (23/6).
Wakil Sekretaris Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Probolinggo ini menjelaskan, bahwa kegiatan ini dilakukan dengan tujuan supaya ciri khas pondok pesantren salafiyah tidak hilang yaitu kitab kuning.
“Maksudnya agar santri-santriwan Pesantren Nahdlatul Muta’allimin siap apabila suatu saat lulus dan mengabdi di masyarakat. Buktinya alumni banyak yang menjadi kiai juga pondok walaupun kecil,” jelasnya.
Indra menjelaskan santri dan santriwan yang mukim di Pesantren Nahdlatul Muta’allimin terdiri dari 10 laki-laki dan 25 perempuan. Jumlah itu belum ditambah dengan siswa baru yang dalam proses pendaftaran. Hal ini dikarenakan banyak santri yang pulang selama bulan suci Ramadhan.
“Semoga dengan kegiatan ini, para santri-santriwan bisa tambah pengetahuannya dari belajar dan mendalami isi kitab kuning. Tentunya sesuai dengan moto pesantren mencetak insan muttaqin, tafaqquh fiddin,” harapnya. (Syamsul Akbar/Fathoni)
Terpopuler
1
3 Jenis Puasa Sunnah di Bulan Muharram
2
Niat Puasa Muharram Lengkap dengan Terjemahnya
3
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
4
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
5
Khutbah Jumat: Persatuan Umat Lebih Utama dari Sentimen Sektarian
6
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
Terkini
Lihat Semua